Sukses

Minim APD, Dokter-Dokter di Jerman Protes dengan Unggah Foto Tanpa Busana

"Foto tanpa busana kami harusnya jadi simbol bahwa kami rentan tanpa perlindungan," ucap seorang dokter yang ikut dalam aksi protes atas minimnya APD.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter-dokter di Jerman menggelar aksi protes di tengah upaya merawat pasien terinfeksi virus corona baru. Gerakan ini, sebagaimana dikutip dari Buzzfeed, Rabu (29/4/2020), merupakan cara mereka mengkritisi minimnya pengadaan alat pelindung diri (APD), baik setelan pelindung, masker, maupun sarung tangan.

Lewat protes bertajuk "Blanke Bedenken" atau berarti Kekhawatiran Nyata, mereka ramai-ramai mengunggah foto tanpa busana ke sebuah forum daring. Tindakan ekstrem ini dinilai perlu untuk menyadarkan pihak tertentu bahwa perlindungan diri mereka sangat miris.

Tak hanya APD, persediaan seperti disinfektan pun mulai jarang didapati. Di sederet keterangan, para dokter dan tenaga kesehatan lain mendorong rekan-rekan seprofesi untuk ikut dalam aksi protes tersebut, mengingat pesan penting yang disampaikan.

Juru bicara grup tersebut menjelaskan, forum aksi protes itu telah dimulai sejak 22 April 2020 dan berhasil menarik perhatian cukup besar setelah diberitakan sebuah koran Jerman, Bild, pada Senin, 27 April 2020.

Sejauh ini, respons publik dikatakan positif atas aksi protes tersebut. Juru bicara grup menyebutkan, pemerintah Jerman harusnya tak hanya membeli lebih banyak APD, namun mengelola sampahnya dengan baik.

2 dari 3 halaman

Inspirasi Aksi Protes

Ruben Bernau, salah satu dokter yang ikut dalam aksi protes tersebut mengatakan, para dokter terinspirasi dari dokter asal Prancis bersama Alain Colombié yang mengunggah foto bugil duduk di kantornya dalam melayangkan protes serupa.

Pesan tersebut ditujukan pada Presiden Prancis Emmanuel Macron, di mana Colombié menuliskan bahwa dokter-dokter di Prancis telah diminta untuk pergi ke garda terdepan tanpa perlindungan.

"Foto tanpa busana kami harusnya jadi simbol bahwa kami rentan tanpa perlindungan," ucap Bernau.

"Kami mau dan harus merawat pasien-pasien kami, terlebih mereka yang butuh perawatan personal, termasuk pengidap penyakit kronis, luka akut, dan COVID-19," kata Jana Husemann, dokter lain yang juga ikut dalam aksi protes tersebut.

Berdasarkan studi yang dilakukan asosiasi perusahaan asurasi Jerman yang dimuat The Guardian, dokter-dokter di negara tersebut kekurangan lebih dari 100 juta masker medis.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: