Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi corona Covid-19 tak menghalangi niat sejumlah orang untuk liburan, termasuk di Taiwan. Bahkan, tren baru muncul setelah virus corona baru menghantam semua sendi. Mereka tak lagi memesan kamar hotel untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, melainkan pergi kemping.
Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (6/5/2020), sebuah pengelola bumi perkemahan, Rainbow Garden Campground yang berada di kaki bukit di barat Taiwan melaporkan seluruh tenda tersewa para turis.
Walau pemerintah Taiwan menyarankan warganya untuk tetap berada di rumah, lahan berumput itu tetap saja penuh dipesan, terutama di akhir pekan.
Advertisement
Baca Juga
Taiwan sejauh ini tidak memberlakukan lockdown. Kasus positif corona COVID-19 yang terdeteksi di negara itu terbilang rendah dengan hanya 437 kasus dan enam di antaranya meninggal dunia per 5 Mei 2020.
Meski begitu, pemerintah melarang pertemuan massa di ruang tertutup yang dihadiri lebih dari 100 orang. Warga juga diminta menjaga jarak sosial dan menggunakan masker wajah di semua tempat publik.
Sejumlah warga Taiwan menganggap berada di ruang terbuka lebih baik daripada tinggal di dalam rumah saja. Saking banjir peminat, operator bumi perkemahan itu, Fan Chen-gang, mengatakan proses pemesanan untuk berkemah selama pandemi tidak harus menunggu hingga enam bulan seperti biasanya.Â
Hal itu sangat kontras dengan tingkat hunian hotel di Taiwan. Biro Pariwisata Taiwan belum merilis data okupansi pada tahun ini, tetapi sejumlah berita menyebutkan grup hotel lokal mengklaim tingkat hunian menurun hingga 90 persen sejak Februari, kecuali selama festival membersihkan nisan yang berlangsung selama empat hari pada April 2020.
Merasa Aman
Berkemah menjadi cara baru untuk staycation bersama sekelompok teman maupun keluarga. Sekitar 2.000 bumi perkemahan dioperasikan di Taiwan, tersebar mulai dari hutan hujan yang berjarak 2 kilometer di luar Taipei hingga ke pesisir Samudra Pasifik yang jarak penduduk dekat tenggara Taitung.
"Kami bersama dengan orang yang kami kenal sehingga terasa aman," ujar Karen Wang yang menginap bersama 30 kerabat dan teman di delapan tenda di Rainbow Garden.Â
Mereka punya banyak hal yang bisa dilakukan. Para orang dewasa memanggang makanan, anak-anak yang lebih besar menangkap ikan di danau dekat perkemahan, dan anak-anak yang lebih kecil bermain di kotak pasir dekat tenda.
"Berkemah lebih menyenangkan," kata Wang. "Di dalam hotel bersama anak-anak, semuanya hanya bermain iPad dan gim."
Kesenangan yang sama juga dialami Chen Ching-yu. Pekerja sektor keuangan itu mengatakan berkemah merupakan cara menyepi terbaik karena mendekatkannya dengan alam.
"Hidup di sini terasa lebih normal, kami bisa rileks dan melepas stres. Ada rasa damai," ujarnya.
Apalagi, fasilitas yang tersedia di bumi perkemahan terbilang lengkap. Bahkan, ada yang menyediakan kabin dengan ruang berpendingin sementara bagian bawahnya bisa dipakai untuk mendirikan tenda.
Advertisement