Liputan6.com, Jakarta - Mulai dibangun pada 1962 dan beroperasi tahun 1966, peranan Sarinah sebagai retail modern pertama Indonesia, bahkan di Asia Tenggara memasuki babak baru.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (9/5/2020), renovasi Gedung Sarinah tak sekadar pembaruan dan penyegaran, namun juga bentuk perwujudan sejarah perdagangan ritel Indonesia yang lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan bahwa banyak hal yang harus dibenahi Sarinah. "Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri," ungkapnya.
Advertisement
"Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly pada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan," imbuh Erick.
Baca Juga
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki menjelaskan, Sarinah saat ini tengah dirombak untuk mendukung pariwisata dan pengusaha lokal.
"Sesuai arahan presiden memang konsep bisnis Sarinah sedang ditata ulang untuk mendukung pariwisata dan UMKM. Penataan ini saya kira sedang dilakukan manajemen Sarinah di bawah arahan Mentri BUMN," kata Teten pada Bisnis Liputan6.com, Jumat, 8 Mei2020.
"Ke depan Sarinah di Thamrin dan gerai Sarinah di bandara-bandara akan dijadikan marketplace untuk produk UMKM untuk memperkuat brand lokal," sambungnya.
Karenanya, pemugaran Sarinah bermaksud kembali ke khitah dengan tetap menjaga warisan para pendiri bangsa dengan kemasan dan eksistensi kekinian, serta menjanjikan pertumbuhan usaha berkelanjutan di masa depan.
Di sisi lain, gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini memang sudah saatnya direnovasi untuk menjaga kekokohan struktur dengan mempertimbangkan golden rule terkait Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup.
Landmark Sentimental
Terkait rencana renovasi Gedung Sarinah dikatakan sudah lama dicanangkan, namun baru saat ini mulai digulirkan. Renovasi dijadwalkan akan dimulai Juni 2020 dan selesai Mei 2021.
Tapi, mengingat belum redanya penyebaran COVID-19, pekerjaan renovasi dimulai dengan pengerjaan desian, arsitektur, pemetaan, audit teknis, dan pekerjaan lain yang tak menimbulkan kerumuman. Kemudian, nantinya baru akan dilanjutkan dengan konstruksi fisik.
"Kami mengharapkan restu dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan para pengunjung maupun wisatawan ke Sarinah," begitu bunyi keterangan resmi pihak Sarinah.
Sebagai dampak renovasi, sekaligus upaya menjaga golden rule, secara fisik gedung harus dikosongkan dan pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan. Khusus bagi McDonald's, di mana Sarinah adalah lokasi pertama gerai mereka di Indonesia, lokasi tersebut merupakan landmark sentimental, terutama bagi generasi 90-an.
Bukan sekadar kebetulan bahwa Sarinah juga memiliki nilai historis dan sentimental untuk generasi 60, 70, bahkan 80-an. "Inilah nilai yang Sarinah ingin bangun sebagai retail unggulan bangsa yang menawan dan berdaya pikat, tidak saja bagi konsumen, karyawan, manajemen, namun seluruh masyarakat Indonesia," papar pihak Sarinah.
"Kerja sama kami dengan para tenant umumnya selalu terjaga dan berkelanjutan. Ini merupakan perwujudan bahwa Sarinah memiliki nilai jual tinggi dan dikelola dengan semangat kekeluargaan, serta keberpihakan pada UMKM," sambung mereka.
Sesuai perjanjian sewa-menyewa, semua hak dan kewajiban para pihak akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh kesepakatan.Â
Advertisement
Semangat Pembangunan Sarinah
Sarinah sendiri diambil dari nama pengasuh setia proklamator RI Bung Karno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili berjuta rakyat Indonesia yang terampil dalam industri kreatif rumahan.
Pendirian Gedung Sarinah sebagai departement store modern pertama tersebut dilandasi semangat kebangsaan dan kepedulian Bung Karno terhadap industri rumahan. Pembangunan gedung di pusat kota Jakarta ini bersamaan dengan proyek Gelora Bung Karno (GBK, Semanggi, dan Monas.
Filosofi Soekarno sangat mendalam, ia bercermin dari pengasuhnya, “Sarinah telah mengajari saya, mendidik saya untuk mengerti bahwa segalasesuatu di negeri ini tergantung rakyat kecil."
Pendirian berbagai landmark di masa itu, termasuk Sarinah, merupakan bagian dari proyek mercusuar yang manfaatnya terus dirasakan hingga kini meski Bung Karno telah tiada.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement