Liputan6.com, Jakarta - Setelah berminggu-minggu menjalani lockdown, Yunani dilaporkan telah sampai pada fase membuka kembali berbagai layanan dalam negeri. Langkah-langkah ini diambil dengan tujuan mengoperasikan lagi hotel pada Juli mendatang.
Mengutip laman Lonely Planet, Selasa (12/5/2020), cara salah satu negara populer tujuan wisata di Balkan ini menangani penyebaran corona Covid-19 terbilang mengagumkan. Ketentuan isolasi yang sangat ketat membuatnya punya jumlah kasus jauh lebih rendah dari kebanyakan negara Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Terhitung minggu lalu, bisnis tertentu, seperti salon, serta toko bunga dan buku telah diizinkan untuk kembali membuka pintu mereka. Mengingat berbagai upaya yang dilakukan untuk mendatarkan kurva, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis optimis hotel-hotel akan kembali buka pada Juli.
Menurut laporan CNN, Mitsotakis menjelaskan, pemberlakukan perjalanan bakal jadi opsi setelah semua dinyatakan aman. Mengacu pada standar kebanyakan negara di Eropa, pelancong akan mendapatkan, entah suntik antibodi atau tes PCR, sebelum tiba di Yunani.
Juga, mengingat kondisi global, pelancong diperingatkan bahwa pengalaman kunjungan mereka tak akan sama.
Aturan yang Mesti Diperhatikan
Mitsotakis menjelaskan, aturan jaga jarak aman antar-individu bakal tetap berlaku. "Bisa jadi tak ada bar yang buka maupun kerumunan di tempat-tempat umum. Tapi, Anda tetap akan mendapat pengalaman luar biasa dengan segala penyesuaian," tuturnya.
Di skenario terbaik, sambung Mitsotakis, Yunani akan kembali membuka pintu mereka pada 1 Juli 2020. Berbagai kebijakan yang nantinya terkait penerbangan udara pun bakal diperkenalkan dengan pertimbangan kesehatan semua pihak.
Sebagaimana banyak negara di dunia, Yunani juga tengah mencari formula terbaik untuk memulai kembali geliat sektor pariwisata mereka yang terkenal lewat bangunan bersejarah, kota-kota kuno maupun urban, serta pemandangan pesisir nan mengagumkan.
Berdasarkan laporan Worldo Meters, per 12 Mei 2020, kasus virus corona baru di Yunani tercatat sebanyak 2.726 dengan kematian 151 jiwa dan 1.374 pasien dinyatakan sembuh.
Advertisement