Liputan6.com, Jakarta - Ocean Park Hong Kong terancam ditutup selamanya. Taman hiburan ini disebut-sebut akan bangkrut bila bulan depan tak berhasil mendapatkan dana talangan 5,4 miliar dolar Hong Kong.
Pemerintah sudah mewanti-wanti hal itu pada Senin, 11 Mei 2020. Proposal pengucuran dana talangan sudah diajukan kepada Komite Keuangan Dewan Legislatif yang rencananya akan mengkaji pada Jumat pekan ini sebelum pemungutan suara digelar.
Sekretaris Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hong Kong Edward Yau Tang-wah mengatakan, bila proposal dana talangan tersebut disetujui, Ocean Park setidaknya bisa bertahan selama 12 bulan ke depan. Pemerintah sebelumnya mempertimbangkan untuk memberikan 10,64 miliar dolar Hong Kong pada Januari lalu untuk rencana renovasi jangka panjang, tetapi urung dilakukan.
Advertisement
Baca Juga
Dana darurat yang dimiliki bisa menyediakan waktu jeda untuk manajemen bisa menghasilkan rencana lebih baik untuk kelanjutan Ocean Park ke depan dan membayar utang komersial 3 miliar dolar Hong Kong. Taman bermain itu saat ini menghadapi situasi sulit yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Tanpa bantuan, hanya ada satu hasil, Ocean Park akan berhenti beroperasi selamanya," kata Yau, dilansir dari South China Morning Post, Selasa (12/5/2020). "Itu berarti Hong Kong akan kehilangan taman rekreasi dan edukasi yang telah memberi manfaat bagi banyak warga Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir, dan infrastruktur pariwisata penting," sambungnya.
Ocean Park diketahui sudah ditutup sejak 26 Januari 2020 sebagai dampak pandemi Covid-19. Leo Kung Lin-cheng, Ketua Dewan Ocean Park mengatakan, taman hiburan itu akan kehabisan uang tunai pada Juni mendatang mengingat pengeluaran mencapai 140 juta dolar Hong Kong per bulan.
"Dalam beberapa bulan terakhir, cash flow menunjukkan kerugian sekitar 700 juta dolar Hong Kong," imbuh Kung.
Terbagi Dua
Sejauh ini, sikap legislatif terbagi dua terhadap proposal dana talangan yang diajukan pemerintah. Sebagian menganggap dana tersebut tak perlu diberikan karena ada hal lain yang mestinya lebih diprioritaskan untuk dibantu. Apalagi, mereka mengaku belum diajak berdiskusi oleh pemerintah sebelumnya.
"Masalahnya sekarang apakah kita tetap harus menyuntikkan uang untuk menopang perusahaan yang kehilangan uang. Aku pikir bukan masalah besar bila Ocean Park harus ditutup," katanya.
Namun, legislator lainnya yang berlatar belakang pariwisata, Yiu Si-wing berpendapat berbeda. Ia menyebut atraksi itu telah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk ekonomi lokal selama beberapa dekade terakhir dan menjadi bagian memori kolektif warga Hong Kong.
"Saya pikir publik akan menghargainya," kata dia.
Ocean Park berdiri sejak 1977. Taman bermain itu mengalami renovasi besar-besaran antara 2005 sampai 2012 yang berhasil meningkatkan jumlah wahana dari 35 menjadi lebih dari 80 dengan menambah koleksi hewan hingga 7.000 ekor. Pembangunan itu meningkatkan tingkat kunjungan hingga puncaknya hingga 7,7 juta pengunjung pada 2012--2013.
Namun, tingkat kunjungan menurun drastis dan bahkan Ocean Park mengalami defisit lebih dari 200 juta dolar Hong Kong pada tahun fiskal 2015--2016. Bahkan, taman ini hanya dikunjungi 1,9 juta orang antara Juli--Desember 2020, menurun 30 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.
Namun, taman bermain itu memberi pekerjaan bagi 2.000 orang tenaga kerja tetap dan 2.000 pekerjaan bagi pekerja paruh waktu. Untuk memotong biaya, gaji manajer senior telah dipotong dan staf telah diminta untuk mengambil cuti di luar tanggungan.
Advertisement