Liputan6.com, Jakarta - Saat ada larangan mudik karena aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), promo mudik mendadak berseliweran lewat aplikasi perpesanan. Dalam flyer tersebut tertulis Mudik Sehat PSBB 2020 dan mencantumkan Big Bird sebagai penyedia moda transportasi.
Flyer itu mencantumkan dua opsi tujuan, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rute Jawa Tengah melewati Tangerang-Jakarta-Semarang dan Yogyakarta, sedangkan rute Jawa Timur melewati Tangerang-Jakarta-Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Harga yang tertera Rp650 ribu untuk rute mudik ke Jawa Tengah, sementara rute Jawa Timur dibebankan Rp850 ribu untuk sekali berangkat. Untuk semakin menarik perhatian calon konsumen, bus berkapasitas 54 penumpang dipangkas setengahnya, hanya 27 orang.
Flyer terlihat semakin meyakinkan dengan mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Liputan6.com mencoba mengonfirmasi ke nomor yang tertera. Nyatanya, hal itu hoaks semata.
"PT Blue Bird Tbk dengan ini menginformasikan bahwa kami mendukung kebijakan pemerintah dalam melarang implementasi mudik sebagai bentuk komitemen perusahaan dalam mencegah penyebaran COVID-19. Komunikasi di luar hal tersebut bukan merupakan komunikasi resmi dari perusahaan," demikian balasan dari pengelola call center tersebut, Selasa (19/5/2020).
Hal itu juga merupakan pernyataan resmi dari Amelia Nasution, Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk selaku perusahaan yang menaungi Big Bird.Â
"Jadi flyer tersebut tidak benar. Bigbird tidak melayani program mudik sehat," ujar Amelia.Â
Tindak Lanjut
Hingga kini, Blue Bird belum bisa memastikan bagaimana flyer tersebut tersebar. Namun, pihaknya memastikan hal itu terus diusut. Apalagi, penyebar hoaks tersebut mencantumkan nomor resmi call center Bigbird.
"Dalam paralel sedang kita cek ya Mbak. Sedang ditelusuri awal mula hingga flyer di atas bisa tersebar," kata Manager Public Relation PT Blue Bird, Tbk, Steven Sanjaya.
Sejauh ini, larangan mudik masih berlaku demi menekan penyebaran Covid-19. Kasus positif di Indonesia per hari ini sudah lebih dari 18 ribu orang, seribu lebih di antaranya meninggal dunia.
Advertisement