Liputan6.com, Jakarta - Kini, Tjan Tiauw Swan Bambang Tjondro Waluyo benar-benar terbebas dari virus Corona (Covid-19Selembar surat yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang diteken dr Dwi Christina sebagai Dokter Pemeriksa dan diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang menjadi bukti autentik yang menegaskan dirinya telah dinyatakan sehat.
Semua itu berkat keagungan Tuhan, selain keyakinan kuat badan terus sehat dan selalu bergembira maka akan membantu imunitas tubuh terus meningkat sehingga Covid-19 dalam tubuh dapat dilawan.
Selain tentu menjaga kebugaran dengan rajin berolah raga dan disiplin meminum suplemen herbal JSH yang ampuh sebagai booster meningkatkan imun dalam tubuh.
Advertisement
"Sekarang saya sudah benar-benar sehat dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Kesembuhan yang saya alami ini karena tiga hal, karunia dan berdoa atas kuasa Tuhan, rajin berolah raga dan disiplin minum suplemen berbentuk kapsul dari JSH, dua butir diminum sebelum makan pagi, siang, dan malam serta jangan lupa selalu bahagia," katanya saat ditemui di lorong alkali herbal (Herbal SteamChamber) pabrik jamu dan farmasi SidoMuncul, Bergas, Ungaran tempatnya bekerja, 18 Mei 2020.
Baca Juga
Bambang sebelumnya tercatat sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang harus diobservasi dan di karantina oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Semarang di rumah sakit darurat Korona di komplek rumah jabatan (Rujab) Wali Kota, Manyaran Semarang Barat.
Namun setelah dirawat dan dilakukan rapid test, swab pertama, dan kedua selama dia rawat inap total 6 hari, pegawai PT Muncul Mekar itu akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga karena dinyatakan clean and clear dari infeksi Covid-19 dan sehat seperti semula.
Awalnya, pria kelahiran Semarang tahun 1967 (53th) itu sama sekali tak menyangka kalau dirinya sebagai OTG lalu ditetapkan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Semula di perusahaan tempatnya bekerja dilakukan rapid test masal untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19. Hasil yang diperoleh, pada Anti SARS-Cov-2 (IgM)-nya reaktif. Oleh perusahaan dia diminta untuk tidak bekerja dulu selama 14 hari dan melakukan karantina mandiri di rumah.
Karena shock tidak bisa bekerja untuk waktu yang cukup lama yang dipicu hasil rapid test tersebut, selama di rumah Bambang tak kehilangan akal untuk mencari cara agar imunnya kembali baik dengan rajin mengkonsumsi obat-obat herbal buatan China yang cukup mahal harganya.
Namun bukannya badan yang dia rasakan bisa kembali segar tetapi justru sulit tidur, akibatnya kondisi kesehatan mulai menurun. Tak puas kondisi kesehatannya makin tidak jelas, Bambang mencoba melakukan rapid test mandiri di Cito Laboratorium, hasilnya reaktif. Karena hasil seperti itu, pihak Cito menyarankan dirinya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Berharap keterangan dari hasil laboratorium tersebut valid yang menunjukkan hasil baik, justru keterangan dari Cito bertolak belakang dari ekspektasinya.
"Seperti dunia seakan mau runtuh. Saya harus melakukan isolasi mandiri. Sudah pasti yang saya alami kembali stres berat karena penderitaan makin panjang. Harus dijauhi anak, istri, juga keluarga dekat, termasuk tetangga bahkan anjing kesayangan juga dijauhkan. Sepertinya kayak saya lepra yang bisa menular siapa yang mendekat," tutur Bambang.
Beberapa waktu kemudian, dia tiba-tiba mendapat telepon dari Tim Covid-19 Pemkot Semarang agar menyiapkan diri untuk dijemput tim kesehatan dengan menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan dibawa ke rumah sakit darurat. Mereka akan datang ke rumah di Panggung Lor, Semarang Utara untuk menjemput dirinya.
"Karuan saja, saya menolak keras. Saya langsung minta kepada mereka untuk tidak datang menjemput. Saya sendiri yang akan mendatangi rumah dinas Wali Kota Semarang. Kalau dijemput pakai protokol Covid-19 tentu akan membuat heboh dan gaduh seluruh tetangga. Saya datang sendiri pakai sepeda motor," ungkapnya.
Selama menjalani isolasi mandiri itulah, Bambang mengaku diperlakukan petugas sangat baik dan responsif.
"Setiap hari kami dikontrol dengan melaporkan kondisi ttv (suhu badan, oksigen dalam darah dan tensi). Juga makan kami dijaga dan suplemen JSH Herbal yang kami minum dimonitor untuk dipastikan telah diminum. Mereka minta kita terbuka untuk menyampaikan apakah ada keluhan atau tidak selama dirawat,"jelas Bambang.
Ditambahkannya, seluruh pasien ODP di Rumah Dinas Walikota dijaga tenaga medis siap siaga selama 24 jam. Empat dokter pengawas selalu mengajak seluruh pasien untuk rajin berolah raga, paling tidak menggerakkan tubuh secara rutin tiap hari, berjemur setiap pagi dan sore serta selalu memberikan keyakinan untuk terus bahagia.
Yang menariknya, saat Bambang diberikan makan dan snack serta vitamin setiap hari, dia mendapati kapsul suplemen JSH Herbal yang tidak terlalu asing baginya. Karena suplemen yang diberikan Pemkot itu menurut penuturan tim medis berasal dari pemberian Wali Kota Semarang.
"Bapak, jangan lupa sebelum sarapan, makan pagi, siang, dan malam diminum kapsul suplemen dari herbal ini ya (JSH-red)," ucap salah satu petugas medis, seperti yang Bambang ceritakan.
Bambang mengungkapkan sebenarnya dirinya sangat mengenal suplemen JSH itu paska dia di rapid test perusahaan. Bambang sangat mengenal betul kapsul herbal itu karena berasal dari tempatnya bekerja. Makanya jamu berbentuk kapsul ini dikenal sebagai JSH sesuai inisial nama tersebut.
"Saya memang di kasih suplemen berbentuk kapsul dari JSH tapi tidak rutin diminum. Baru isolasi mandiri di sini (RS Darurat-red) itulah saya rutin dan disiplin meminumnya serta merasakan khasiatnya langsung. Tubuh saya yang awalnya gampang lemas menjadi segar dan bugar. Imun saya kembali naik lagi," ucap dia.
Memang kapsul herbal suplemen JSH memiliki khasiat dapat meningkatkan daya tahan tubuh, anti bakteri, bersifat basa PH 10 dan bersifat dekontominasi, membantu menyerap racun serta gas dalam pencernaan sehingga pencernaan menjadi maksimal dalam menyerap makanan, gizi, minuman, vitamin serta obat yang dikonsumsi untuk tubuh dalam masa penyembuhan.
"Seperti yang saya rasakan badan menjadi segar dan bersemangat. Energi positif ini mendorong badan agar selalu sehat dan juga jiwa senang serta berpikiran positif untuk segera sembuh dari covid ini," tuturnya.
Bambang kembali mengatakan jika kapsul herbal suplemen JSH itu pun juga terbukti mampu meningkatkan imun kawan-kawannya yang sempat rawat inap bersama dirinya di kediaman dinas Walikota tersebut.
"Waktu saya ngobrol saat berjemur dan olah raga bersama, mereka bilang: kapsul dari Pak Wali ternyata yo jos ya Koh. Saiki aku rodo penak (sekarang badan terasa segar-red). Imun nambah lagi. Besok aku ya dikabari pak dokter siap-siap pulang karena sudah dinyatakan sehat dari infeksi Korona,"ungkap Bambang menirukan dialog dengan kawan senasib.
Saat ini Bambang telah kembali berkumpul bersama keluarga setelah hampir 6 hari di karantina. Senin (18/5/2020) menjadi hari yang sangat spesial dan bersejarah bagi hidup Bambang. Ini karena bapak satu anak ini bisa kembali menjalani kehidupan normal layaknya sebelum dirinya di karantina secara mandiri sebagai pasien ODP.
Kini dia bisa bercengkrama, tertawa, guyon bersama keluarga, berinteraksi dengan tetangga dan kembali bekerja. Kembali menjalani "New Normal" di tengah pandemi.