Liputan6.com, Jakarta - Rumah mode mewah juga ternama asal Italia, Gucci mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan kalender musiman untuk selamanya. Tak hanya itu, Gucci juga akan mengurangi dari lima menjadi dua pertunjukan setahun.
Dilansir dari Harper's Bazaar, Rabu (27/5/2020), meski kabar ini mengikuti pola yang sama di banyak label mode lain belakangan ini, tetapi Gucci dirasa sangat signifikan karena pengaruhnya yang besar sebagai salah satu rumah model ternama seantero jagat.
Advertisement
Baca Juga
Alessandro Michele, creative director Gucci, membuat pengumuman pada Jumat, 22 Mei 2020 lalu. Ia menyampaikannya melalui serangkaian catatan yang diunggah di akun Instagram resmi Gucci.
Desainer ini juga mengadakan konferensi pers virtual dari Roma, di mana ia menjelaskan mengenai sistem spring/summer dan autumn/winter saat ini. "Saya pikir ini adalah kata-kata basi dan tak bermutu. Pakaian harus memiliki umur yang lebih panjang daripada yang diatributkan oleh kata-kata ini," katanya.
Gucci biasanya menyelenggarakan lima pertunjukan setahun, tetapi maju sebagai gantinya hanya akan menghadirkan dua koleksi. Kedua koleksinya tidak akan ada musim.
Diharapkan perubahan ini akan segera diadopsi, yang berarti bahwa Gucci kemungkinan tidak akan menunjukkan apa-apa pada September ini, ketika pertunjukan spring/summer 2021 dijadwalkan untuk berlangsung.
Banyak dari acara ini kemungkinan akan ditunda, dibatalkan atau diubah menjadi suguhan lewat virtual sebagai dampak dari penyebaran pandemi corona Covid-19 yang tengah melanda dunia.
Surat Terbuka
Pengumuman Gucci mengikuti berita pada pertengahan Mei bahwa sejumlah desainer utama (termasuk Dries van Noten, Erdem Moralioglu, Gabriela Hearst, Joseph Altuzarra, Tory Burch, Craig Green, dan desainer di belakang Proenza Schouler) telah menandatangani surat terbuka yang mengusulkan surat yang jelas soal rencana untuk mentransformasikan industri. Ini melibatkan pengalihan kalender musiman dan mengurangi penjualan.
"Kembalikan musim gugur/musim dingin di musim dingin (Agustus/Januari) dan musim semi/musim panas kembali pada musim panas (Februari/Juli)" bunyi surat tersebut.
"Ciptakan aliran pengiriman yang lebih seimbang sepanjang musim untuk memberikan hal baru tetapi juga waktu untuk produk menciptakan keinginan. Akhirnya, diskon di akhir musim untuk memungkinkan lebih banyak harga jual penuh, Januari untuk musim gugur/dingin dan Juli untuk musim semi/musim panas," lanjut surat tersebut.
Sebelum ini, Saint Laurent mengumumkan bahwa mereka akan mengambil langkah kepemilikan dan membuat kalender sendiri, tidak lagi ditampilkan pada jadwal Paris Fashion Week.
Brand ini akan meluncurkan koleksi-koleksinya "mengikuti rencana yang disusun dengan perspektif informasi terkini, didorong oleh kreativitas ".
Advertisement