Liputan6.com, Jakarta - Dunia pariwisata di dunia mengalami penurunan yang sangat drastis akibat pandemi corona Covid-19, termasuk di Jepang. Sebenarnya, Jepang berharap 2020 ini menjadi tahun besar bagi pariwisata, setelah keberhasilan menyelenggarakan Piala Dunia Rugbi Pria 2019.
Selain itu, Jepang juga akan menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade musim panas ini. Namun, akibat mewabahnya virus corona, event olahraga terbesar di dunia itu ditunda sampai tahun depan. Dilansir dari Metro.co.uk, Rabu, 27 Mei 2020, penurunan pengunjung mencapai hingga 99,9 persen.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, Jepang telah melarang pengunjung dari lebih dari 100 negara di seluruh dunia, kecuali ada keadaan luar biasa. Siapa pun yang memasuki negara ini juga harus dikarantina selama 14 hari dan tidak menggunakan transportasi umum.
Untuk menyambut pengunjung lagi, pemerintah mulai membuat rencana untuk mencoba menghidupkan kembali industri pariwisata.
Menurut The Japan Times, Hiroshi Tabata, Kepala Badan Pariwisata Jepang, mengatakan bahwa pemerintah ingin meningkatkan pariwisata domestik dengan menyubsidi beberapa biaya penerbangan bagi pengunjung, setelah wabah terkendali.
Paket Pendanaan
Paket pendanaan 10 miliar pound sterling atau setara Rp182 triliun akan diluncurkan pada Juli 2020 jika infeksi virus corona terus mereda.
Rincian pasti dari program ini belum diungkapkan dan semuanya akan tergantung pada apa yang dapat dilakukan dengan aman karena mereka tidak ingin mengambil risiko lonjakan kedua infeksi.
Namun, bisa juga seperti skema di Sisilia, Italia, di mana wisatawan akan mendapatkan setengah dari biaya penerbangan, sepertiga biaya hotel dan tiket ke museum.
Wisatawan yang berminat tampaknya akan bisa mendapatkan voucher segera setelah negara Asia Timur itu membuka kembali pembatasannya untuk dikunjungi kembali.
Advertisement