Sukses

801 Karyawan Aice Group Jalani Rapid Test Pasca-Libur Hari Raya

Rapid test digelar Aice Group untuk mengikuti new normal.

Liputan6.com, Jakarta - Aice Group, produsen es krim nasional menerapkan proteksi berlapis perlindungan karyawannya dalam menghadapi tatanan kehidupan baru (New Normal) yang segera dikeluarkan Pemerintah dalam waktu dekat. Aice tidak hanya akan mengimplementasikan aturan New Normal yang dikeluarkan oleh Pemerintah lewat Keputusan Menteri Kesehatan beberapa hari lalu, tetapi juga melaksanakan kegiatan pemeriksaan Covid-19 bagi 801 pekerjanya di Pabrik Aice Bekasi, Jawa Barat.

Kegiatan pemeriksaan berbentuk Rapid Test karyawan dilakukan sejak Rabu-Kamis, 28--29 Mei 2020. Untuk menghindarkan potensi penularan saat dilakukan kegiatan ini, Aice Group memecah ratusan karyawannya dalam pemeriksaan di dua hari tersebut.

Para pekerja akan diarahkan ke dalam beberapa titik pemeriksaan dalam kawasan pabrik es krim ini. Aturan yang ketat soal physical distancing bagi 801 pekerja dijalankan oleh pihak manajemen Aice Group. Sebanyak 422 pekerja telah menyelesaikan pengujian kemarin, dan sisanya akan menjalankan Rapid Test pada hari ini.

"Kami ingin sebelum kami mulai bekerja setelah libur Hari Raya lalu, proses produksi kami telah terbebas dari virus ini. Rapid Test ini menjadi acuan awal dalam protokol produksi dan perlindungan karyawan kami," jelas Brand Manager Aice Group Sylvana Zhong dalam keterangan pers yang disampaikan Kamis, 29 Mei 2020.

Sebelumnya, pada Senin, 25 Mei 2020, pemerintah telah mengeluarkan aturan main bagi kalangan industri dalam menjalankan tatanan kehidupan baru Pemerintah Indonesia akan menerapkan New Normal dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kementerian Kesehatan menerbitkan protokol bagi perkantoran dan industri dalam  Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengajak semua perangkat daerah, stakeholder, termasuk kalangan industri yang ada di wilayahnya untuk bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19 agar tidak semakin meluas. Ia mengapresiasi Aice Group yang mengalokasikan Rapid Test sebagai upaya preventif menjalankan tata kelola perusahaan dan melindungi karyawan dari paparan virus berbahaya ini.

"Saya mengapresiasi upaya perusahaan dalam menjalankan protokol New Normal menghadapi Pandemi ini. Apa yang dilakukan oleh Aice Group ini harus dicontoh oleh industri lain yang ada di wilayah kami ini. Jika semua pihak bersama-sama melakukan upaya preventif sedini mungkin dan menjalankan protokol secara baik, saya yakin Bekasi akan dapat terhindar dari perluasan penyebaran. Momen masuk kerja paska Hari Raya ini adalah momen terbaik untuk menjalankan Rapid Test," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Tak Hanya Rapid Test

Dalam kegiatan Rapid Test tersebut, manajemen juga menjelaskan bahwa Aice telah memenuhi banyak poin dalam Permenkes New Normal tersebut. Praktisi Kedokteran sekaligus Penasehat Kesehatan Perusahaan dr. Erna menjelaskan bahwa aturan mengenai disinfektasi, pengawasan karyawan yang sakit, dan berbagai proses prevensi dan kurasi pada pekerja menjadi proses yang menyatu dalam kegiatan produksi Aice Group.

"Sejak awal Pandemi ini terjadi, Aice sudah menjalankan berbagai Protap pencegahan Covid-19. Perusahaan membuat sistem deteksi, pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya. Kami menjalankan proses tersebut baik lewat infrastruktur klinik yang ada di dalam pabrik, maupun dengan klinik terdekat dari perusahaan," jelas Erna.

Dalam kesempatan awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu, pabrikan es krim ini telah menjelaskan berbagai prosedur penanganan dan pencegahan virus Covid-19 menjadi upaya bersama berbagai fungsi manajemen dari mulai operasi, SDM hingga legal dan sekuriti perusahaan. Hal ini menjadi bagian protokol usaha yang penting dalam menjaga kesehatan seluruh karyawan, keluarganya, termasuk distributor.

Beberapa waktu lalu, Dr. Ahmad Athoillah Praktisi Dokter sekaligus Relawan Medis Gugus Tugas Covid-19 Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengatakan bahwa semua Perusahaan memang mesti melakukan upaya mandiri di kawasan produksinya masing-masing. Menurutnya perusahaan tidak boleh hanya menunggu inisiatif Pemerintah saja.

Pengabaian atau keterlambatan dalam mengadopsi sistem pencegahan Covid-19 ke dalam proses bisnis akan menghasilkan rantai penularan Covid-19 yang mematikan. Bukan hanya bagi perusahaan tersebut, namun juga bagi semua masyarakat sekitar perusahaan.

"Pencegahannya seperti karyawan wajib bermasker, rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, yang sakit diistirahatkan dulu, pemberian vitamin bagi karyawan untuk menaikkan stamina dan jarak posisi kerja sesuai physical distancing yaitu dua meter. Dan jangan lupa, untuk sementara jangan melakukan jabat tangan dulu," menurut dokter yang dipanggil Gus Atho dalam lingkungan komunitas GP Ansor ini.

Aice Group telah merinci berbagai langkah antisipasi seperti peningkatan sanitasi telah dijalankan oleh AICE, baik di gedung kantor maupun area pabriknya, sejak masa awal pengumuman adanya Pandemi Covid-19 di Indonesia. Prosedur pencegahan tersebut sudah diterapkan sejak pekerja memasuki area pabrik. Mereka akan langsung dicek suhunya, kemudian mereka akan disemprot oleh alkohol 70 persen. Hal yang sama juga dilakukan ke kendaraan yang masuk ke dalam kawasan pabrik.

Prosedur tersebut dilanjutkan saat karyawan akan memasuki ke dalam area kerjanya. Mereka kembali akan dicek suhunya kembali dua kali sehari, pagi dan sore. Penyemprotan alkohol 70 persen kembali dilakukan pada karyawan saat pulang, termasuk setelah aktivitas buang air di pabrik.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: