Liputan6.com, Jakarta - Bila Anda suka mengamati rembulan, pastikan Anda mencatat tanggalnya. Pada malam itu, Full Strawberry Moon atau bulan purnama Strawberry akan muncul pada 5 Juni 2020.
Menurut ahli Fengshui Master Ferry Wong, secara historis, nama-nama bulan purnama digunakan untuk melacak musim dan, karena alasan ini, sering berhubungan erat dengan alam. Penamaan Bulan yang digunakan sekarang berasal dari sumber-sumber penduduk asli Amerika dan era kolonial.
Advertisement
Baca Juga
"Secara tradisional, setiap nama bulan purnama diaplikasikan pada seluruh bulan lunar di mana itu terjadi, bukan hanya bulan purnama itu sendiri," ujar Master Ferry dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada Liputan6.com, Senin, 1 Juni 2020.
Bulan purnama Strawberry, lanjut Ferry, adalah bulan purnama terakhir di musim semi dan purnama pertama di musim panas. Asal penamaan ini dari dari suku Algonquin di Amerika Utara bagian timur yang mengetahuinya sebagai sinyal untuk mengumpulkan buah stroberi liar yang matang.
Bulan purnama Strawberry juga dikenal dengan nama Bulan Madu, Bulan Mead, serta Bulan Mawar, mengingat bahwa banyak bunga mawar hidup selama bagian tahun ini.
"Secara tradisional bulan Juni adalah bulan pernikahan, dan bahkan dinamai dewi pernikahan Romawi dan setelah pernikahan datanglah bulan madu," kata Ferry.
Soal Kesehatan
Terkait kesehatan, bulan ini dikuasai oleh zodiak Gemini yang bisa memengaruhi kesehatan paru-paru terhadap infeksi. Latihan pernapasan dan meditasi bagus untuk pergantian aliran udara.
"Lakukan diet porsi dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan. Gunakan seduhan akar manis (Licorice atau Glycyrrhiza glabra) untuk mengatasi keluhan tersebut," imbuhnya.
Ferry menyarankan untuk mewaspadai panas dalam, demam, batuk, alergi, penyakit kulit, emosi yang berlebih, pikiran negatif, dendam, iri, dan dengki. Untuk itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi secangkir seduhan akar rumput alang-alang, lidah buaya, agar-agar, jelly, akar manis (lirorice) dapat mengurangi panas dalam tubuh.
"Meditasi atau berdiam diri sambil berdoa memohon ampunan, belas kasih dan berkat dari sang Pencipta," kata Ferry yang meminta untuk mewaspadai perubahan suhu udara, berupa cuaca panas, dan longsor.
Sebagai solusi, Ferry menyarankan untuk berjemur di bawah cahaya rembulan dapat menyerap energi Yin (dingin) yang bermanfaat untuk menurunkan energi Yang (panas) dari tubuh manusia, seperti amarah, dendam, dengki, iri, dan lain-lain.
"Dengan terserapnya energi rembulan dapat meningkatkan pancaran Aura (sinar/cahaya) tubuh sehingga terlihat lebih menarik, bersih, sehat bahkan dapat menambah Qi (energi) diri yang dapat memberikan semangat kerja meraih kekayaan serta keberuntungan. Caranya cukup dengan berdiri atau duduk di bawah cahaya rembulan selama mungkin atau sesuai kebutuhan sambil menarik napas dari hidung lalu hembuskan dari mulut," papar Ferry Wong.
Advertisement