Sukses

Rangkaian Produk Skincare Lokal Berformulasi Sesuai Kebutuhan Masing-Masing Pengguna

Personalisasi produk skincare ini berdasarkan jenis kulit, skin goals, dan gaya hidup dari masing-masing pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Menemukan skincare yang cocok di wajah tentu bukanlah perkara mudah. Trial and error sangat mungkin ada hingga akhirnya mendapati rangkaian produk yang dengan tepat menjawab kebutuhan kulit.

Berangkat dari masalah itu, beauty brand pertama di Indonesia yang fokus pada personalisasi skincare berbasis teknologi, BASE, merilis produk perawatan wajah yang formulanya secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

Chief Product Officer (CPO) BASE, Ratih Permata Sari, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyurvei 700 responden di 30 kota di Indonesia dan menemukan tiga hal menarik. Pertama, industri produk skincare sekarang sudah makin maju dengan kian banyaknya opsi produk di pasaran.

"Sayang, banyaknya produk ini acap kali bikin konsumen bingung memilih mana yang paling sesuai. Melihat ulasan satu influencer dengan yang lain sangat mungkin beda karena gaya hidup sama jenis kulit pun lain," kata Ratih saat one on one interview dengan Liputan6.com secara daring, Kamis, 5 Juni 2020. Karenanya, sambung Ratih, perjalanan menemukan skincare cocok ini tak hanya menghabiskan waktu, namun uang dalam jumlah tak sedikit.

 Kedua, perempuan Indonesia ini sangat beragam. "Ada perempuan berkulit sangat terang, sawo matang, dan gelap. Lalu, cuaca di misalnya Jakarta, Malang, dan Bali berbeda. Makanya kebutuhan bahan baku skincare sangat bersifat individual. Setelah ditelusuri lebih lanjut, gaya hidup pun berpengaruh," ungkap Ratih.

Berangkat dari sederet permasalahan tersebut, BASE bermaksud hadir demi memudahkan konsumen menemukan produk skincare tepat dengan harga terjangkau dan kualitas terjaga. "Kami bermaksud hadir sebagai solusi," ucap Yaumi Fauziah Sugiharta, Chief Executive Officer (CEO) BASE di kesempatan yang sama.

 

 

2 dari 4 halaman

Skin Test

Personalisasi dalam formulasi skincare ini diterapkan melalui skin test yang bisa diisi selama lima menit di laman resmi BASE. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah seputar kondisi kulit saat ini, kondisi kulit yang dicita-citakan, dan kebiasaan sehari-hari seperti aktivitas di bawah sinar matahari dan kebiasaan commuting.

"Algoritma di balik teknologi BASE kemudian akan memformulasikan bahan-bahan yang diperlukan, khusus untuk kulit pengguna yang melakukan skin test," kata Ratih.

Setelah hasil analisa kondisi kulit, algoritma BASE akan merancang keperluan skincare dengan hasil yang  bisa langsung dilihat setelah selesai skin test. "Kami pun sangat transparasi soal ingredient apa yang dipakai," ucap Yaumi.

Di laman resmi BASE, terdapat rincian semua bahan alami berbasis tanaman yang digunakan, termasuk masing-masing manfaatnya. Misal, minyak argan yang berfungsi sebagai perlindungan dari kerusakan kulit akibat sinar matahari, ekstrak jeruk yang dapat membuat kulit bersinar, atau lavender yang ditujukan untuk menenangkan kondisi kulit. 

Komitmen BASE dalam memberi produk terbaik juga dijalankan lewat riset bersama laboratorium di Inggris dan Korea, sehingga mampu menghasilkan formula perawatan kulit yang ditujukan untuk beragam jenis dan kebutuhan kulit. 

 

3 dari 4 halaman

Rangkaian Produk

Yaumi mengatakan, sebagai langkah awal, berdasarkan hasil riset dari konsumen potensial. BASE telah merilis tiga produk skincare, yakni cleanser, toner, dan moisturizer.

"Umumnya, waktu pengantaran 5--7 hari. Itu buat kondisi kulit yang kami bilang cukup normal, misal kering, berminyak, maupun kombinasi. Tapi, lain lagi kalau ada kondisi khusus, seperti psoriasis," ucapnya.

"Apalagi bila sudah berhubungan dengan obat. Kami rekomendasikan untuk tanya lagi ke ahli dermatologi. Develop produk untuk kondisi kulit seperti ini biasanya makan waktu tiga sampai enam bulan. Nah, kami tanya lagi, mau tunggu atau tidak," imbuh Yaumi.

Umumnya, banyak juga konsumen yang mau menunggu. Namun, tak sedikit pula yang meminta rekomendasi produk dengan bahan semata membantu kondisi kulit tertentu yang sedang dialami.

"Setelah beli, biasanya dua minggu setelah itu kami tanya lagi pada BASE Friend (sebutan pelanggan BASE). Kami sangat menunggu feedback dari BASE Friend. Semisal, tidak cocok, bisa langsung dikomunikasikan ke kami untuk diganti," tuturnya.

Pihak BASE pun memberi gratis ongkos kirim dan jaminan sampai dengan selamat. "Free return semisal ada apa-apa saat pengiriman. Karena balik lagi ke prinsip tadi bahwa kami mau jadi solusi," kata Yaumi.

Pembelian pun untuk sekarang masih hanya lewat laman resmi BASE. Pasal, pihaknya ingin konsumen mendapat pengalaman lengkap, mulai dari edukasi tentang kulit, mengetahui personalisasi skincare paling cocok dengan mereka, sampai jaminan pengiriman.

"Secara packaging, kemasan kami pun Instagram ready dengan segala customize. Mulai dari nama konsumen, kartu ucapan, sampai pouch lucu," ungkap Brand Director of BASE, Cissylia Stefani-van Leeuwen.

Rangkaian produk BASE sendiri dibanderol mulai dari Rp89 ribu. "Kami sedang ada promosi bundle mulai dari Rp280 ribu," imbuh Cissylia.

"Setelah running, kami kaget mendapati pelanggan itu berusia mulai dari 11 tahun sampai 40-an," kata Yaumi. "Kami ingin BASE jadi beyond beauty brand, yakni komunitas sebagai pembawa napas keberagaman."

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: