Sukses

Terima Pizza Gratis Selama Hampir 10 Tahun, Pria Belgia Sampai Tak Bisa Tidur

Kurir pengantar pizza bahkan sudah datang ke rumah pria Belgia itu sejak pukul 2 pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berusia 65 tahun di Flanders, Belgia, mengatakan bahwa ia kurang tidur karena telah menerima pizza yang tidak pernah ia pesan selama hampir satu dekade. Kadang-kadang, ia menerima pizza beberapa kali dalam sehari.

Selama sembilan tahun terakhir, pizza yang tidak pernah dimintanya dikirim ke rumah Jean Van Landeghem di Turnhout, di provinsi Antwerpen, seperti dilansir dari Brussels Times, Selasa (9/6/2020).

"Itu dimulai sembilan tahun yang lalu," kata Van Landeghem kepada Het Laatste Nieuws. "Tiba-tiba, seorang pengantar pizza memberiku banyak pizza. Padahal, aku tidak memesan apa-apa," tambahnya.

Awalnya, ia pikir itu kesalahan alamat pengiriman, tetapi pesanan pizza, kebab, pittas, dan makanan lain yang tidak pernah dia pesan terus mengalir datang.

"Itu bisa pada hari kerja atau selama akhir pekan, dan kapan saja. [Pesanan datang dari] layanan pengiriman di Turnhout, tetapi juga dari daerah sekitarnya. Aku bahkan sudah menerima pesanan pada pukul 2 pagi," kata Van Landeghem.

"Aku tidak bisa tidur lagi. Aku mulai gemetar setiap kali aku mendengar skuter di jalan. Aku takut seseorang akan datang untuk mengantarkan pizza panas," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sepuluh Orang

Suatu hari pada Januari 2019, Van Landeghem mengatakan, sepuluh orang pengantar yang berbeda muncul di rumahnya, salah satunya membawa 14 pizza. Ia selalu menolak untuk membayarnya.

Ia menilai bahwa pengiriman pizza itu membuang makanan dan uang. Pada hari kesepuluh pengiriman, ia menghitung biayanya sebesar 450 Euro atau Rp7 juta.

"Aku hanya membeli pizza beku dari Colruyt atau Aldi. Aku tidak pernah meminta mereka untuk mengirim ke rumahku," katanya.

Van Landeghem mengungkapkan bahwa  seorang temannya yang tinggal di Herenthout mengalami hal yang sama dengan dirinya. "Dia telah menerima pizza yang tidak dia pesan selama sembilan tahun juga," kata Van Landeghem.

"Terkadang kami berdua mendapatkannya pada hari yang sama. Ketika itu terjadi, kami saling memperingatkan untuk menunggu pengiriman," katanya, seraya menambahkan bahwa pengirimnya kemungkinan seseorang yang mereka berdua kenal.

Ia sempat melaporkan pengiriman tersebut ke polisi beberapa kali, tetapi ia masih tidak tahu siapa orang yang mengirimnya.

"Aku tidak tahan lagi. Ketika aku mengetahui siapa pun yang menggangguku selama sembilan tahun terakhir, itu bukan hari terbaik mereka," katanya.