Sukses

Kabar Terkini Anak Singa yang Kakinya Sengaja Dipatahkan demi Turis

Seekor anak singa baru berusia beberapa minggu saat ditangkap dan dipisahkan dari ibunya untuk dipaksa berpose bersama turis di salah satu pantai di Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor anak singa baru berusia beberapa minggu saat ditangkap dan dipisahkan dari ibunya untuk dipaksa berpose bersama turis di salah satu pantai di Rusia.

Mengutip laman Daily Mail, Senin (15/6/2020), kedua kaki anak singa bernama Simba ini bahkan sengaja dipatahkan untuk mencegahnya lari, seiring tubuh bertambah besar.

Kesehatan Simba pun kian memburuk karena disiksa dan dipukuli secara berulang. Dalam sebuah laporan media lokal, terdapat luka di tulang belakang si anak singa yang membuatnya hampir meregang nyawa.

Hewan malang ini dibiarkan kelaparan dan susah bergerak di tengah tubuh penuh debu. Setelah terekspos, Presiden Rusia Vladimir Putin dikatakan sangat terkejut dan secara personal menyuruh menyelidiki tindak kekerasan pada Simba.

Kondisi mengenaskan anak singa hampir mati ini sempat diabadikan dalam sebuah video sebelum menjalani operasi yang mengubah hidupnya. Ia dilaporkan perlahan sudah sembuh dan tengah kembali belajar jalan.

"Ia tak diberi makan dan untuk alasan tertentu selalu diguyur dengan air. Ini adalah neraka yang sebenarnya," kata Yulia Ageeva, relawan yang memimpin misi menyelamatkan anak singa tersebut.

"Fotografer jahat mematahkan tulangnya seperti ini agar predator liar tak bisa kabur dan tampak tenang di foto (bersama turis)," sambung relawan sekaligus dokter hewan, Karen Dallakyan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelainan Bentuk Secara Permanen

Dalam sebuah video yang diabadikan relawan, tampak Simba berusaha kembali berjalan setelah dioperasi dengan bantuan beberapa relawan. Proses yang berjalan perlahan ini kemudian memungkinkan sang anak singa sudah bisa mulai berlari kecil.

Walau hidup Simba berhasil diselamatkan, ia mengalami kelainan bentuk secara permanen. "Kami tak melihat ada kasus kriminal terbuka (terkait penyiksaan hewan)," kata Dallakyan langsung pada Putin lewat rapat daring.

Sang presiden merespons dengan mengucapkan terima kasih dan menulis semua yang dikatakan Dallakyan. Ia pun berjanji bakal menegakkan hukum pada para penyiksa binatang dan semua pihak terlibat. Dallakyan menuturkan, sekarang memang tengah ada investasi yang berlangsung.

Sementara, fotografer tak disebut namanya yang bekerja dengan Simba musim panas tahun lalu di Sochi menyangkal telah menyiksa dan mengatakan sudah memberikan Simba pada pemilik baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.