Liputan6.com, Jakarta - Label fesyen hijab asal Malaysia, dUCk, baru-baru ini mengundang kontrovesi setelah merilis koleksi terbaru hasil kolaborasi dengan Marvel pada Rabu, 17 Juni 2020.
Mengutip laman Says, Jumat (19/6/2020), koleksi yang dimaksud berisi beberapa motif hijab dan dasi. Dipasarkan sebagai hadiah Hari Ayah, dasi yang dirilis dengan beberapa warna pilihan itu dibanderol 300 ringgit Malaysia atau setara Rp998 ribu.
Advertisement
Baca Juga
Kontroversi berawal usai label fesyen hijab yang tengah naik daun itu mengklaim bahwa koleksi dasi mereka terbuat dari 100 persen sutra. "Saya sangat yakin mereka tahu bahwa lelaki Muslim tak bisa memakai busana terbuat dari 100 persen sutra," tulis salah satu warganet.
"Mengingat target pemasaran dUCk secara general adalah komunitas Muslim, saya pikir pihak label fesyen harus mengkaji ulang terkait material busana," sambung yang lain.
"Yang mengejutkan bahwa dUCk merupakan label fesyen hijab. Semisal mereka memang mau merambah pasar di luar itu (komunitas Muslim), saya pikir tak tepat bila masih memakai merek dagang tersebut," komentar seorang penghuni jagat maya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengalihan Penjualan
Sementara, hukum pemakaian pakaian berbahan 100 persen sutra bagi pria Muslim sendiri masih jadi perdebatan. Beberapa komisi percaya bahwa pemanfaatan material tersebut untuk aksesori, seperti dasi, masih diperbolehkan.
Terlepas dari perdebatan tersebut, koleksi dasi yang dimaksud langsung menghilang setelah beberapa jam dirilis dan pihak label fesyen telah meminta maaf atas kehebohan yang diciptakan.
Lewat unggahan di akun Instagram resmi, pihak dUCk mengatakan mereka sudah menarik penjualan dasi tersebut. "Semua yang sudah membeli akan dikembalikan dananya," tulis mereka sebagai keterangan resmi.
Sebagai ganti, dasi-dasi itu akan disumbangkan pada komunitas non-Muslim sebagai hadiah perayaan Hari Ayah.
Advertisement