Sukses

Challenge Tak Berteriak Saat Naik Roller Coaster di Fuji Q-Highland Jepang

Taman Fuji Q Highland di Jepang membuat challenge tak berteriak kepada pengunjung. Ternyata ada yang berhasil menghadapi tantangan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah taman hiburan di Jeang telah dibuka, salah satunya Fuji Q-Highland, sebuah taman hiburan di kaki Gunung Fuji, Jepang. Mereka bisa menikmati berbagai permainan dengan sensasi seru.

Namun, pascapenutupan lokasi tersebut karena pandemi corona Covid-19, sensasi naik roller coaster di taman hiburan itu sangat berbeda. Bila sebelumnya tak ada larangan berteriak, kali ini syarat tersebut menjadi keharusan yang perlu ditaati pengunjung.

Larangan tersebut dikeluarkan oleh Japan Theme Park Associations, yang terdiri dari 30 operator taman hiburan utama Jepang. Lewat laman Fujiq.jp, Selasa, 23 Juni 2020, pihak taman tersebut mengungkapkan menerima komentar ketat dan tak mungkin, naik roller coaster tanpa berteriak.

"Oleh karena itu, kami telah mengirim sebuah video model untuk semuan orang dari Fuji Q-Highland," tulis laman tersebut.

Di Fuji Q-Highland sendiri terdapat sejumlah roller coaster untuk memanjakan pengunjung yang suka atau pecandu ketegangan, salah satunya Fujiyama roller coaster atau yang disebut dengan King of Coaster.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Naik Roller Coaster

Dalam video tersebut tampak dua orang yang mencoba naik Fujiyama. Dilansir dari laman japantrips.co, Selasa, 23 Juni 2020, roller coaster ini memiliki kecepatan maksimum 130 km per jam dengan ketinggian 79 meter.

Kedua pria itu terlihat rapi, yang satu berbaju putih dengan dasi kupu-kupu, sedang pria satunya mengenakan kemeja putih dan dasi abu-abu dilengkapi dengan jas.

Wajah mereka ditutup dengan masker putih, sedangkan kedua tangan mereka memegang erat kemudi di depan mereka. Masker menutup ketegangan di wajah mereka.

Mereka menikmati meluncur dengan kecepatan tinggi, melalui turunan, tanjakan, dan spiral. Wajah mereka tampak bergoncang-goncang. Namun, kedua orang tersebut membuktikan bahwa mereka mampu tak berteriak.