Sukses

Hagia Sophia Kembali Jadi Tempat Ibadah, Bagaimana Nasib Turis?

Hagia Sophia selama ini hanya berfungsi sebagai museum.

Liputan6.com, Jakarta - Hagia Sophia kembali menjadi perbincangan dunia, setelah beredarnya kabar museum tersebut akan diubah menjadi masjid. Selama ini, bangunan indah tersebut difungsikan sebagai museum.

"Pembukaan kembali Hagia Sophia Istanbul untuk tempat beribadah tidak akan menghilangkan identitasnya, karena akan selalu menjadi warisan sejarah dunia," kata juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, Jumat (10/7/2020).

Meski menjadi tempat beribadah, lanjut Kalin, tak menghalangi wisatawan untuk mengunjunginya. Turki masih akan melestarikan ikon Kristen di sana.

"Semua masjid utama kami seperti Masjid Biru, Masjid Fatih dan Suleymaniye, mereka terbuka untuk pengunjung dan jemaah," kata Kalin.

Kalin juga mengutip contoh-contoh Katedral Notre Dame yang ikonis di Prancis dan Basilika Sacre-Coeur, gereja-gereja terkenal di dunia yang terbuka baik untuk turis maupun penyembah. "Membuka Hagia Sophia untuk beribadah tidak membuat turis lokal atau asing tidak mengunjungi situs ini," tegas Kalın. "Jadi, kerugian dari warisan dunia tidak perlu dipertanyakan," tambahnya. 

Sementara itu, UNESCO menanggapi soal Hagia Sophia yang akan menjadi tempat ibadah. Seperti diketahui, bangunan tersebut masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

"Ketika Hagia Sophia masuk dalam daftar cagar budaya, ada komitmen dan kewajiban hukum yang harus dipatuhi. Dengan demikian, negara harus memastikan tak ada modifikasi apapun yang mengubah nilai universal dari properti yang tertulis di wilayahnya," tulis UNESCO dalam keterangan di website-nya, Jumat, 10 Juli 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mengenal Hagia Sophia

Hagia Sophia salah satu bangunan yang sangat terkenal di Istanbul, Turki, yang diartikan sebagai Kebijaksanaan Suci karena sejarah panjang bagi umat Islam dan Kristen. Awalnya, Hagia Sophia merupakan bangunan gereja, dilansir dari laman weekendnotes.

Selain sebagai situs penting bagi pariwisata, di dalamnya terukir jelas masa lalu peradaban Turki. Hagia Sophia awalnya merupakan bangunan Gereja Ortodoks Yunani yang dibangun Kaisar Justinian I untuk menggantikan bangunan gereja sebelumnya yang dibakar.

Di bawah pimpinan Muhammad II bin Murad II atau Al-Fatih saat itu, bangunan gereja itu dialihfungsikan sebagai masjid yang diberi nama Aya Sofia. Bangunan itu pun kemudian digunakan untuk salat berjemaah.

Di masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk, bangunan tersebut dialihfungsikan sebagai museum. Sejak itu, budaya Kristen dan Islam yang menghiasi dinding dan pilar museum itu.