Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan berlalunya waktu, industri pariwisata di seantero dunia berupaya kembali bangkit dari krisis pandemi corona Covid-19. Begitu pula ketika pemerintah Inggris melonggarkan aturan karantina untuk wisatawan dari sederet negara, termasuk Prancis, Italia, Belgia, Jerman dan Spanyol.
Dilansir dari CNN Travel, Senin (13/7/2020), mulai 10 Juli 2020, wisatawan yang tiba di Inggris dari 58 negara terpilih, tidak lagi harus mengisolasi diri selama 14 hari. Amerika Serikat, China, dan Portugal adalah negara-negara yang tak masuk dalam daftar karena tengah dalam tinjauan konstan.
Meskipun telah dikonfirmasi aturan ini juga akan berlaku untuk mereka yang mengunjungi Wales dan Irlandia Utara, Skotlandia mengeluarkan daftar terpisah. Yakni, lebih kecil dari 39 negara, terutama Spanyol yang absen.
Advertisement
Baca Juga
"Apakah Anda seorang wisatawan yang siap bepergian ke luar negeri atau bisnis yang ingin membuka pintu lagi, ini adalah kabar baik bagi orang-orang Inggris dan berita bagus untuk bisnis Inggris," kata Menteri Luar Negeri Inggris untuk transportasi, Grant Shapps, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Ia melanjutkan, seluruh negara telah bekerja tanpa lelah untuk mencapai tahap ini. Maka dari itu, keselamatan jadi satu kunci penting. Mereka tak akan ragu untuk bergerak cepat untuk melindungi diri jika tingkat infeksi meningkat di beberapa negara.
Karantina wajib dua minggu di Inggris yang mulai berlaku pada 8 Juni lalu, telah dikritik oleh banyak orang di sektor travel yang merasa itu memperlambat proses pemulihan industri usai pandemi Covid-19. Paul Charles, anggota Quash Quarantine, sebuah kelompok kampanye yang melobi pemerintah untuk membatalkan tindakan itu, sebelumnya menggambarkan pedoman itu sebagai "tidak bisa dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan."
"Banyak pekerjaan telah hilang dalam beberapa minggu terakhir karena orang belum dapat memesan liburan karena mereka takut karantina. Jadi, karantina mandiri bertindak sebagai penghambat pemesanan di masa mendatang," katanya kepada CNN Travel.
Sementara, para pelancong dari negara-negara yang disebutkan tidak perlu karantina mandiri, mereka perlu memberikan alamat tempat mereka akan tinggal selama perjalanan. Menurut Departemen Transportasi Inggris, tujuan yang disetujui menimbulkan "pengurangan risiko bagi kesehatan masyarakat warga negara Inggris."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Negara dan Wilayah yang Tak Perlu Isolasi Mandiri Saat Tiba di Inggris
Berdasarkan situs resmi pemerinta Inggris, gov.uk, tertera pula daftar negara dan wilayah tanpa perlu isolasi mandiri saat tiba di Inggris. Berikut daftar lengkapnya.
1. Akrotiri and Dhekelia
2. Andorra
3. Anguilla
4. Antigua and Barbuda
5. Aruba
6. Australia
7. Austria
8. Bahama
9. Barbados
10. Belgia
11. Bermuda
12. Bonaire, St Eustatius dan Saba
13. British Antarctic Territory
14. British Indian Ocean Territory
15. British Virgin Islands
16. Cayman Islands
17. the Channel Islands
18. Kroasia
19. Curaçao
20. Siprus
21. Republik Ceko
22. Denmark
23. Dominika
24. Falkland Islands
25. Faroe Islands
26. Fiji
27. Finlandia
28. Prancis
29. Polinesia Prancis
30. Gibraltar
31. Jerman
32. Yunani
33. Greenland
34. Grenada
35. Guadeloupe
36. Hong Kong
37. Hungaria
38. Islandia
39. Irlandia
40. the Isle of Man
41. Italia
42. Jamaika
43. Jepang
44. Liechtenstein
45. Lithuania
46. Luksemburg
47. Makau
48. Malta
49. Mauritius
50. Monako
51. Montserrat
52. Belanda
53. Kaledonia Baru
54. Selandia BAru
55. Norwegia
56. Kepulauan Pitcairn, Henderson, Ducie, dan Oeno
57. Polandia
58. Reunion
59. San Marino
60. Seychelles
61. Korea Selatan
62. Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
63. Spanyol
64. St Barthélemy
65. St Helena, Ascension dan Tristan da Cunha
66. St Kitts and Nevis
67. St Lucia
68. St Pierre and Miquelon
69. Swiss
70. Taiwan
71. Trinidad dan Tobago
72. Turki
73. Kepulauan Turks dan Caicos
74. Negara Kota Vatikan
75. Vietnam
Advertisement