Liputan6.com, Jakarta - Adalah Wesley Juntan, pria asal Malaysia yang sukses menarik perhatian lewat rancangan busana Barbie terinspirasi pakaian tradisional Boneo. Tak semata baju, tampilan boneka ini pun dipercantik dengan ragam aksesori.
Pada unggahan di akun Facebook-nya, Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia Datuk Sri Hajah Nancy Haji Shukri, beberapa waktu lalu, menuliskan, "Apa yang dibuat Wesley telah memberi saya ide untuk mengubah karyanya jadi produk baru pariwisata berbasis seni dan budaya."
Melansir laman Bernama, Senin (13/7/2020), Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia, berharap bisa menghubungkan seniman berbakat, seperti Wesley, dengan Malaysian Handicraft Development Corporation untuk mengekspansi distribusi produk mereka.Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Says, Wesley sendiri mulai membuat busana Barbie terinsprasi pakaian tradisional Borneo saat perayaan Gawai Dayak jatuh di masa Movement Control Order (MCO). Tak bisa kembali ke Serawak, bersama temannya, Wesley mulai menciptakan busana boneka tersebut untuk membawa sejumput semangat perayaan ke rumah mereka.
Festival itu sendiri diketahui memang dirayakan warga Dayak yang tinggal di Sarawak, Malaysia dan Kalimantan Timur pada 1--2 Juni setiap tahun. Setelah mendapat respons positif di media sosial setelah mengunggah busana boneka karyanya, pria ini memutuskan melanjutkan karya tersebut.
Wesley mulai menerima pesanan busana boneka terinspirasi pakaian tradisional Borneo seharga antara 350--650 ringgit Malaysia (Rp1,2 juta--Rp2,2 juta). Setelah dirilis, stok produknya tak bertahan lama karena langsung ludes terjual.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berapa Lama Buatnya?
Wesley menghabiskan waktu rata-rata tiga hari untuk menyelesaikan satu Barbie dengan detail penampilan yang diinginkan. Ia mengaku sangat berdedikasi pada setiap detail penampilan busana dan aksesori Barbie buatannya.
"Saya memberi tahu diri saya sendiri, ini harus semirip mungkin dengan aslinya. Ini penting karena aksesori memainkan peran dalam menciptakan nuansa etnis dan identitas kultur untuk setiap kostum," ucapnya.
Wesley bercerita, ia akan menghabiskan waktu berjam-jam di toko untuk membeli material paling sesuai. Belum lama, ia melelang boneka terinspirasi dari Orang Uli untuk didonasikan demi membangunan kembali Long Sela'an yang terbakar pada Juni.
Sebelum membuat busana boneka secara personalisasi, Wesley sudah mendesain gaun perempuan di waktu luang. Ia mengatakan, kemampuan menjahit sangat membantunya dalam membuat gaun miniatur.
Wesley pertama menjahit busana Barbie pada 2017 saat ia membuat miniatur kebaya yang dikenakan awak kabin Malaysia Airlines (MAS). Wesley yang memang merupakan seorang pramugara MAS, berharap bisa memperlihatkan busana boneka rancangannya pada lebih banyak orang.
Advertisement