Sukses

Menonton 6 Cerita Rakyat Sambil Berdonasi untuk Pekerja Seni

Indonesiakaya bekerja sama dengan BOOW LIVE mempersembahkan enam cerita rakyat yang dibuat dalam format online. Sambil menyaksikan, penonton bisa berdonasi untuk pekerja seni yang terdampak Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 juga berdampak besar pada sektor industri kreatif yang menaungi ara pekerja seni. Pandemi membuat banyak acara seni, khususnya seni pertunjukan panggung mengalami pembatalan yang mengakibatkan hilangnya panggung ruang kreasi bagi pekerja seni.

Kondisi itu yang mendorong Indonesiakaya.com bekerja sama dengan BOOW LIVE mempersembahkan #MusikalDiRumahAja yang menampilkan enam cerita rakyat Indonesia dalam format online.

Produksi enam cerita rakyat itu melibatkan enam sutradara teater, enam sutradara film, enam sinematografer, tujuh penata musik, serta 44 aktor, aktris dan penari Indonesia yangakan menampilkan karya dengan tampilan yang berbeda.

Renitasari Adrian, Program Director Indonesiakaya.com mengatakan pertunjukan ini terealisasi berkat kolaborasi banyak pihak, mulai dari seniman panggung, film, musik, dan penulis. Jadi, karya ini merupakan hasil kerja bersama.

"Terima kasih kepada BOOW dan Bayu Pontiagust yang meramu ini sehingga yang terlibat sampai 200 orang dalam enam cerita ini," ujar Renitasari dalam konferensi pers virtual, Kamis, 16 Juli 2020. "Karya ini bisa memberi tahu ke publik bahwa di rumah pun kita tetap bisa kreatif, bisa berkarya. Mudah-mudahan setelah ini ada karya-karya yang lain keren," imbuh Renita.

Program #MusikalDiRumahAja ini dapat disaksikan secara virtual melalui akun Indonesiakaya di YouTube mulai 23 Juli 2020 setiap Kamis pukul 20.00 WIB. Enam tayangan cerita rakyat ini yaitu, Malin Kundang, Timun Mas, Rara J, Sangkuriang, Bawang Merah Bawang Putih, dan Lutung Kasarung.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Menonton Sambil Berdonasi

Sementara itu, Bayu Pontiagust selaku Produser Eksekutif BOOW LIVE mengatakan ide membuat acara ini muncul saat April 2020. Saat itu tercetus untuk membuat musikal. Ia kemudian menghubungi sejumlah pihak, seperti sutradara, penulis.

"Sebagai pekerja seni kalau nggak ngapa-ngapain itu seperti buntu aja. Apalagi, saat itu memasuki bulan puasa. Kita kemudian berpikir, bagai mana saat di rumah aja dan puasa, kita tetap produktif. Dengan mengerjakan ini, kita tetap punya harapan dan otak kita masih tetap bergerak. Kita harus tetap produktif dalam masa pandemi ini," ujar Bayu Pontiagust, yang juga berperan sebagai produser eksekutif #MusikalDiRumahAja.

Bayu menambahkan, program ini juga didedikasikan sebagai donasi para pekerja seni yang masih terkena dampak Covid-19. Ia menyebut bahwa semua yang ikut dalam program ini pro bono dan karya ini merupakan kecintaan terhadap produksi seni. "Kita sama-sama bergandengan tangan untuk membuat karya untuk seniman di luar sana dan juga untuk ikut menanggulangi Covid-19 di Indonesia," kata Bayu.

Senada dengan Bayu, sutradara film Nia Dinata mengatakan saat ini kita hidup dalam era yang bersejarah dan harus dinikmati. Bagi Nia, orang kreatif dan seni itu kalau diam saja, maka energinya akan mampat. 

"Ini salah satu cara bikin kita lebih ada rasa berguna sehingga dengan rasa berguna itu bikin hidup kita jadi baik dan membantu imunitas badan," ujar Nia.

Kikan Namara, penyanyi yang ikut berperan dalam cerita rakyat berjudul Sangkuriang mengatakan ia sudah lama tidak ikut bermain dalam musikal. Dengan berperan sebagai Dayang Sumbi, Kikan mengatakan jadi pengalaman baru, menarik, sekaligus menantang.

"Aku berharap Sangkuriang ini bisa menghibur teman-teman yang ikut menyaksikan dan ikut berdonasi. Yang pasti, ini jadi pengalaman yang luar biasa buat aku. Aku senang banget karena juga bisa belajar hal-hal baru dalam era yang sangat berbeda ini," tandas Kikan.