Sukses

Berapa Harga Kreuz, Sepeda Brompton ala Bandung yang Kebanjiran Pesanan?

Gara-gara kebanjiran pesanan, Kreuz memutuskan tak lagi menerima pesanan baru. Kalau pun konsumen memesan hari ini, sepeda baru bisa didapat dua tahun lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Makin banyak orang bersepeda di masa pandemi. Selain menjaga kebugaran tubuh, bersepeda kini juga jadi bagian gaya hidup yang trendi. Tak pelak, penjualan sepeda berbagai merek meningkat, termasuk dalam kategori produksi lokal.

Salah satu yang naik daun adalah Kreuz, brand sepeda asal Bandung. Dalam sebuah unggahan di akun Instagram @kreuz.pannier, salah satu pemilik Kreuz, Yudi Yudiantara menjelaskan arti nama brand miliknya. 

"Kreuz artinya (dalam) bahasa Sunda, kareueus, kebanggaan. Ada juga yang menyebut itu singkatan, kreasi urang Sunda," tutur Yudi saat tampil dalam acara Kata Sandi.

Usaha pembuatan sepeda itu bukanlah yang pertama. Bisnis awal yang dirintis pada 2018 hanyalah tas sepeda bernama Pannier. 

Kemudian pada Oktober 2019, ia dan rekannya mengikuti event Indonesia Cycling Festival. Ia juga membuka stand saat itu, menjajakan tas sepeda. Yudi melihat banyak pemilik usaha memajang sepeda Brompton yang banyak difavoritkan pesepeda.

"Jujun (co-owner Kreuz) bilang sama saya suatu saat kita bisa pakai itu. Bisa buat nggak? (dia bilang) Bisalah kang, gampang," jelasnya.

Yudi mengungkapkan butuh tiga bulan untuk mempelajari struktur sepeda Brompton agar bisa diduplikasi. Pada Maret 2020, Kreuz pun resmi membuka pesanan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Tutup Pesanan

Sementara itu, Jujun mengaku sejak awal dibuka, pesanan sudah banyak datang. Lantaran pengerjaannya butuh waktu sekitar 30--45 hari, daftar pesanan makin panjang. Maka itu, sejak 8 Juli 2020, Kreuz memutuskan tak lagi menerima pesanan.

"(Kalau ada yang pesan hari ini, jadinya) November 2020," ujarnya pada Liputan6.com, Kamis, 16 Juli 2020.

Ia menjelaskan alasan Brompton yang dipilih sebagai model sepeda buatannya. Menurut Jujun, sepeda lipat asal Inggris tersebut paling ringkas kalau dilipat sehingga tidak banyak memakan tempat.

Ia juga menerangkan, Kreuz pada dasarnya hanya menjual frame set. Material yang dipakai berasal dari lokal. Harganya Rp3,5 juta. Tapi, konsumen bisa meminta sepedanya dirakit.

"Kalau rakit saja, spare part dari konsumen, dibebankan Rp100 ribu. (Kalau terima beres), minimal Rp8 juta," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.