Sukses

Teknologi Diharapkan Tak Akan Mengikis Nasionalisme

Dibalik keuntungan yang didapat dari kemajuan teknologi, ada kekhawatiran akan dampak negatifnya.

Liputan6.com, Jakarta – Perjuangan untuk melawan pandemi corona Covid-19 di Tanah Air masih panjang. Bahkan sampai saat ini grafik penyebaran COVID-19 masih belum menunjukan tanda-tanda akan melandai.

Namun, era kenormalan baru atau tatanan kehidupan baru masyarakat sudah dimulai setelah masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan. Tentunya peran teknologi sangatlah penting dalam kondisi seperti saat ini. Berbagai kegiatan masih bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19.

Dengan telah adanya transformasi digital dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat banyak diantara kita yang melaksanakan kerja dari rumah (work from home), untuk mahasiswa dan pelajar belajar di rumah (study at home) lalu banyak pula yang melakukan transaksi belanja secara online.

Namun dibalik keuntungan yang didapat dari kemajuan teknologi, ada kekhawatiran akan dampak negatifnya. Menurut Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dirjen Kemenkominfo, ada kekahwatiran bagi generasi yang saat ini dekat dengan teknologi akan mengikis batas nasionalisme.

"Teknologi dengan sangat maju jika tidak hati-hati generasi muda yang sangat familiar dengan teknologi seperti generasi Z, ini betul-betul punya implikasi mengikis batas-batas kewilayahan, batas-batas nasionalisme," terangnya dalam webinar bertajuk 'Nilai- Nilai Implementasi Pancasila Era Kenormalan Baru', 21 Juli 2020.

Widodo menambahkan hal itu menjadi ujian bagi seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu penting untuk tetap mengedepankan cara berpikir yang benar dengan menerapkan ideologi Pancasila sebagai pegangan "Kita generasi muda jangan egois, jangan saya ada karena teknologi, yang penting teknologi, yang penting saya," tambah Widodo.

Meski saat ini internet yang merupakan bagian dari teknologi sangatlah penting dan dibutuhkan, namun masyarakat khususnya generasi muda harus meyakini nilai-nilai yang telah ditanamkan pejuang bangsa.

"Alat (internet) menjadi pelengkap dalam mencapai tujuan, tapi nilai-nilai itu menjadi fundamental, menjadi pondasi untuk menggunakan alat secara benar untuk mencapai tujuan," papar Widodo.