Liputan6.com, Jakarta - Sastrawan Sapardi Djoko Damono diberitakan meninggal dunia hari ini, Minggu (19/7/2020). Informasi itu diketahui dari cuitan teranyar Goenawan Mohamad di Twitter sekitar pukul 10.00 WIB. "Innalillahi wa innailaihi roji'un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020," tulis Goenawan Mohamad mengiringi foto Sapardi Djoko Damono yang diunggahnya.
Lahir di Solo pada 20 Maret 1940, Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai salah seorang penyair besar di Indonesia. Penggunaan kata-kata yang sederhana dan penggambaran alam menjadi ciri dari karya-karya yang dibuatnya.
Selain puisi, guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) ini juga membuat cerita pendek, menerjemahkan karya penulis asing, esai, dan sejumlah artikel di surat kabar.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu puisi karya Sapardi, “Aku Ingin”, menjadi inspirasi salah satu film garapan Garin Nugroho, Cinta dalam Sepotong Roti. Penyair yang juga pernah menjadi redaktur majalah Horison, Basis, dan Kalam ini telah beberapa kali mendapatkan penghargaan, seperti Cultural Award (1978), SEA Write Award (1986), dan Kalyana Kretya (1996).
Sapardi Djoko Damono juga sudah menulis puluhan buku dan karya tulis. "Hujan Bulan Juni" adalah salah satu karyanya yang paling terkenal.
Novel pertama yang berjudul “Hujan Bulan Juni” pertama diterbitkan pada Juni 2015, lalu novel keduanya “Pingkan Melipat Jarak” hadir pada Maret 2017 bertepatan dengan perayaan usianya ke-77.
“Hujan Bulan Juni” awalnya lahir sebagai puisi pada 1989 yang beberapa kali beralih wahana menjadi lagu, cergam, novel, buku mewarnai sampai film layar lebar yang tayang pada November 2018.
Dilansir dari laman Ensiklopedi Sastra Indonesia Kemdikbud RI, Sapardi mengumpulkan sajaknya dalam buku yang berjudul Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-Ayat Api (2000), Mata Jendela (2000), dan Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003).
Saksikan video pilihan di bawah ini :
Diterjemahkan ke Berbagai Bahasa
Pada 2001 terbit kumpulan cerpennya berjudul Pengarang Telah Mati. Pada 2009 terbit kumpulan sajaknya yang berjudul 'Kolam'.
Sebagai pakar sastra, Sapardi menulis beberapa buku yang sangat penting, yaitu (1) Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978), (2) Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979), (3) Kesusastraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999), (4) Novel Jawa Tahun 1950-an:Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996), (5) Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida (1999), (6) Sihir Rendra: Permainan Makna (1999) dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan Awal.
Sapardi juga menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia. Hasil terjemahan tersebut antara lain Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea, Ernest Hemingway), Daisy Manis (Daisy Milles, Henry James), Puisi Brasilia Modern, George Siferis, Sepilihan Sajak, Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik, Shakuntala, Dimensi Mistik dalam Islam karya Annemarie Schimmel.
Lalu ada Afrika yang Resah (Song of Lowino dan Song of Ocol oleh Okot p'Bitek), Duka Cita bagi Elektra (Mourning Becomes Electra oleh Eugene O'Neill), Amarah I dan II (The Grapes of Wrath, John Steinbeck), dan sebagainya.
Selain itu, karya-karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Inggris, Jepang, Arab, hingga Mandarin. Di dunia pendidikan, Sapardi Djoko Damono pernah menjadi dosen, Dekan dan Guru Besar Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) UI.
Advertisement