Liputan6.com, Jakarta – Pada 24 Juli 2020, BNN (Badan Narkotika Nasional) menggelar acara penandatanganan perjanjian kerjasama antara Jembatan Emas, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Doku, dan JNE, untuk mengembangkan platform ecommerce TokoStopNarkoba.com.
Disini, Jembatan Emas berkontribusi dalam mendukung dan membantu Masyarakat Binaan BNN yang telah mencapai hingga lebih dari 93 ribu orang pelaku UMKM dan tersebar di 654 lokasi di Indonesia. Mereka mendapat bantuan permodalan berdasarkan crowdfunding melalui platform www.JembatanEmas.id TokoStopNarkoba.com yang merupakan platform e-commerce yang menjual barang-barang hasil produksi Masyarakat Binaan BNN yang semula dijual hanya secara offline.
Dengan adanya online marketplace ini diharapkan penjualan dan pemasaran hasil produksi dapat lebih dikenal dan dijangkau oleh masyarakat luas baik di dalam negeri maupun mancanegara. Dalam Kata Sambutannya, Kepala BNN Komjen. Pol. Drs. Heru Winarko, S.H menilai bahwa kerjasama dengan Jembatan Emas merupakan yang pertama dan sangat berkesan.
Advertisement
Baca Juga
“Kerjasama BNN dengan Jembatan Emas ini selain memberdayakan masyarakat juga membantu melindungi masyarakat dari penyalahgunaan narkoba di 117 area. Selama ini tidak pernah ada industri keuangan (Bank, BPR, Multifinance, dsb) yang mau melirik UMKM Masyarakat Binaan. Namun Jembatan Emas datang sebagai alternatif kebutuhan dana untuk para UMKM Masyarakat Binaan sehingga mereka dapat memulai produksi atau bahkan meningkatkan hasil produksinya.
Karena Masyarakat Binaan ini bukan hanya merupakan tanggung jawab BNN atau pemerintah semata tetapi juga Masyarakat luas oleh itu peran swasta sangat dibutuhkan". Masyarakat Binaan dalam memulai usaha maupun meningkatkan usahanya tidak terlepas dari peran semua pihak; tidak hanya mengandalkan peran pemerintah tetapi juga pihak swasta.
"Harus bersama-sama, tidak bisa sendirian, semuanya. Baik yang pemerintah maupun swasta", tambah Komjen Pol. Drs. Heru Winarko, S.H, Kepala BNN di acara penandatangan kerjasama tersebut.
Disini Jembatan Emas berperan aktif dalam membantu masyarakat binaan dalam hal permodalan. Hal ini juga sesuai dengan Visi dan Misi Jembatan Emas untuk berperan aktif dalam meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dan mendukung Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Selama ini platform Fintech Lending selalu dipandang jelek dan mendapatkan konotasi buruk di kalangan masyarakat. Contohnya para debt collector yang melakukan tindak kejahatan dan intimidasi dalam proses penagihan, mempermalukan peminjam dengan menyebarluaskan data-data pribadinya, dan masih banyak lagi.
Namun dengan Jembatan Emas, kami ingin merubah konotasi negatif itu menjadi positif, dan membuktikan bahwa Fintech Lending adalah perusahaan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat. Yaitu dengan cara memberikan permodalan kepada Masyarakat Binaan BNN yang memiliki masa lalu kelam, sehingga mereka bisa mendapatkan kesempatan baru, masa depan yang baru untuk memulai kehidupan yang lebih baik”, ujar Direktur Utama Jembatan Emas, Robert Rompas.
Jembatan Emas adalah platform P2P Lending yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor surat 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Hingga kini Jembatan Emas telah aktif menjadi jembatan penyaluran pendanaan kepada lebih dari 10 ribu pengguna, dimana sebagian besar adalah untuk membiayai pelaku UMKM.
Selain itu Jembatan Emas juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar seperti Perusahaan online logistic bernama Paxel, dimana Jembatan Emas membiayai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pengguna jasa Paxel yang saat ini sudah mencapai lebih dari 600.000 UMKM, perusahaan Outsourcing Triple S, serta beberapa perusahaan ternama lainnya di Indonesia.
Untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan aman, Jembatan Emas bersinergi dengan ASLI RI, perusahaan Verifikasi Biometrik asal Indonesia untuk proses Pengenalan Pelanggan Secara Digital atau biasa disebut sebagai E-KYC. Sehingga tingkat resiko setiap transaksi pun bisa dimitigasi secara maksimal.
“Kerjasama kami dengan Jembatan Emas dalam melakukan permodalan kepada Masyarakat Binaan BNN merupakan tantangan sekaligus pembuktian bagi kami bahwa sistem teknologi Verifikasi Biometrik dan E-KYC yang kami rancang ini membawa dampak positif secara nyata, dan bahwa mitigasi risiko tingkat pinjaman dapat benar-benar dilakukan dengan teknologi Biometric Verification E-KYC tersebut”, ujar Yogi Liman, Chief Information Officer ASLI RI.