Sukses

Ratusan Pelaku UMKM Serbu Seminar Nasional Online Universitas Trilogi

Kompetisi ini tidak hanya menguji kemampuan konseptual peserta lomba, namun juga menguji pengetahuan para peserta.

Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 223 peserta yang berasal dari berbagai instansi, dosen Universitas Trilogi, pelajar SMA, SMK, guru, pelaku UMKM dan mahasiswa Universitas Trilogi maupun mahasiswa dari Perguruan Tinggi lainnya berkesempatan mengikuti Seminar Nasional Online atau webinar dengan mengusung tema “Menjadi Pejuang Bisnis Lokal yang Mengglobal”.

Kegiatan yang digagas oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Trilogi dan didukung Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himaksi) itu dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Bio Industri Universitas Trilogi, Dr Inanpi Hidayati S. S.P., M.Si, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pelaksana Seminar Adinda Mauliddina dan Meily Asfianti sebagai MC yang memimpin jalannya acara.

Himaksi sendiri adalah organisasi yang memfasilitasi mahasiswa, khususnya jurusan akuntansi universitas yang sebelumnya bernama STEKPI ini guna menambah wawasan. Himaksi Universitas Trilogi juga mewadahi tidak hanya mahasiswa, tetapi juga siswa SMA/SMK, pelaku usaha, dan berbagai profesi lain untuk berkembang dengan mengadakan kegiatan akademik dan nonakademik.

Sedangkan pembicara yang hadir dalam seminar tersebut terdari dari pengusaha, pelaku UMKM serta Alumni Akuntansi Universitas Trilogi. Sebagai moderator, dosen Universitas Trilogi, Novita S.E.Ak., M.Ak., CA. Sedangkan pemaparan pertama dilakukan pengusaha dan Pendiri UKMKU, Wulan Ayodya, S.E., M.M.

Wulan Ayodya menuturkan bagaimana cara mengembangkan ide bisnis serta strategi dalam menghadapi risiko bisnis untuk dapat memasuki persaingan global yakni dengan perencanaan dan strategi yang jitu. Salah satu kiatnya seseorang harus dapat mengevaluasi keadaan eksternal dan kondisi usahanya.

"Selanjutnya mengevaluasi internal usaha dan menentukan strategi terencana, terarah, dan terukur dalam mengembangkan bisnis," tuturnya dalam paparannya di Webinar Jurusan Akuntansi Universitas Trilogi dan Lomba Akuntansi Tingkat SMA/SMK di Jakarta, 24 Juli 2020.

Permbicara kedua adalah pengusaha dan owner Warung Nasi Telor Bali dan founder Luwih Bali Adventure, yaitu Ida Ayu Agung Ekastuti, S.E.Ak.  Kedua narasumber menjelaskan tentang bagaimana para pebisnis pemula berani berpikir out of the box sebagai langkah dalam menghadapi perubahan bisnis secara global agar para pebisnis baru pun dapat bersaing dengan mampu memetakan potensi dan peluang menjadi kesempatan para entrepreneur baru.

Kemudian pembicara ketiga adalah owner dari Mom Tarie dan merupakan Alumni Akuntansi Universitas Trilogi tahun 2006 yaitu Gizka Taminathasya, S.E. Gizka atau yang lebih akrab dipanggil Kak Gizka tak ketinggalan membuka resep dan tips dirinya melakoni usahanya tentang bagaimana penerapan ilmu bisnis dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis ini.

Sedangkan pembicara keempat, Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Trilogi, yaitu Sri Opti, S.E.Ak., M.M., CA. Sri Opti menjelaskan bagaimana pengelolaan keuangan dalam suatu bisnis yang baik dan benar untuk meningkatkan daya saing dalam berbisnis. Kata Opti, pentingnya pelaporan keuangan bagi UMKM sebagai pedoman atau tolok ukur mendisiplinkan diri para entrepreneur untuk lebih bijak dan prudent dalam pengelolaan keuangan usaha sehingga bisnis tetap bisa survival, eksis, dan terukur.

Dia pun memberikan tips-tips menjalankan usaha dengan modal kecil. "Semoga apa yang dipaparkan para narasumber selama webinar ini dapat berguna untuk seluruh peserta. Semoga dengan materi yang disampaikan dapat diimplementasikan dalam bisnis ataupun usaha yang baru mulai dijalankan," ucapnya.

Accounting Competition

Sementara dalam momentum kegiatan yang sama juga dihelat Accounting Competition SMA/SMK Tingkat Nasional (3 Action Part XI ) mengangkat tema “Creating Great Mindset With Gen Z”

Muhammad Reza Rachman selaku ketua pelaksana kompetisi mengatakanajang tahun ini bertaraf nasional yang diikuti oleh perwakilan pelajar terbaik dari SMA/SMK di tingkat nasional. Namun karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kompetisi harus dilaksanakan secara online dengan menggunakan platform yang telah ditentukan. Acara ini diikuti oleh 66 Tim yang terdiri dari 37 sekolah umum dan kejuruan.

Tentu saja, kata dia, kompetisi ini dirancang untuk mengasah serta menguji kemampuan mahasiswa dan pelajar dalam bentuk tim yang beranggotakan 3 orang. Kompetisi akuntansi ini tidak hanya menguji kemampuan konseptual dan teknis akuntansi peserta lomba, namun juga menguji pengetahuan para peserta.

Meidina Aulia Savitri selaku Ketua Umum Himaksi melihat Trilogi Accounting Competition (3Action) Part XI memiliki komitmen untuk menciptakan lomba yang berbeda (innovative), serta lomba yang benar-benar dapat menyeleksi pemenang secara ketat dan adil.

Kompetisi ini, kata Meidina memiliki karakteristik unik, yakni peserta dituntut memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai akuntansi, mampu bekerja sama dalam tim, dan bisa berargumen mengenai topik-topik dalam akuntansi.

'Oleh karena itu, lomba kali ini dirancang untuk dapat menyeleksi tim terbaik dengan melihat kompetensi individu maupun kerjasama tim,"ungkapnya.

Dr. Nurul Aisyah Rachmawati, S.E., MS., Ak selaku Wakil Dekan FEB Prodi Akuntansi menegaskantujuan dari diselenggarakannya kompetisi ini yang pasti diharapkan agar dapat memperluas wawasan para peserta di bidang akademik dalam mewujudkan akuntan yang responsif, transparan, dan akuntabel.

"Tidak hanya itu, dengan diadakannya kompetisi ini juga peserta dapat mengasah dan menguji pemahaman konseptual seta kemampuan teknis peserta dalam bidang akuntansi," tutur Nurul Aisyah.

Pada akhirnya, Dekan Fakultas Ekonomidan Bisnis serta Bio Industri Universitas Trilogi, Dr Inanpi Hidayati meyakini jika kompetisi ini menjadi sarana penting berbagai pengetahuan dan menciptakan hubungan baik antar SMA/SMK mengingat kompetisi ini dilaksanakan secara nasional.

"Dan pada akhirnya kita mengharapkan kompetisi ini dapat menciptakan ekosistem akuntan andal, berintegritas, dan berkredibilitas tinggi sesuai kebutuhan pasar dan bermanfaat untuk kepentingan bangsa," pungkas Dr Inanpi Hidayati.