Sukses

Didiet Maulana Rayakan 9 Tahun IKAT Indonesia dengan Berbagi kepada Para Perajin

Didiet Maulana menggandeng IKAT Squad untuk semakin memberdayakan sesama.

Liputan6.com, Jakarta - Label fesyen dalam negeri, IKAT Indonesia by Didiet Maulana, bakal resmi berusia sembilan tahun esok hari, Rabu, 29 Juli 2020. Dengan semangat maju bersama, perayaannya dijelaskan bakal turut melibatkan para perajin lokal.

"Jadi perayannya tak hanya buat IKAT, ada (perajin) dari beberapa tempat, tidak cuma di Jakarta," ucap Didiet Maulana saat live di akun Instagram IKAT Indonesia, Senin malam, 27 Juli 2020. Maestro tenun ikat Indonesia ini menyambung, setidaknya sudah ada ribuan perajin yang menjalin kerja sama dengan labelnya.

Pada kesempatan yang sama, Didiet pun berbincang dengan IKAT Squad yang dinilai punya andil penting dalam mendukung eksistensi label sarat kekayaan kultur dalam negeri tersebut. Mereka adalah Maria dan Elizabeth Rahajeng, Tarra Budiman, Vidi Aldiano, serta Andien Aisyah.

Tak sekadar dukungan untuk IKAT Indonesia, mereka juga berbicara perjalanan di masa pandemi yang bisa jadi inspirasi, terutama bagi para pelaku UMKM. Rahajeng sisters menitipkan pesan untuk menjaga kesehatan mental yang tak kalah penting dari kebugaran fisik.

"Berhenti sebentar, take a moment to breath and take care of your mental health. Setelah itu, baru bisa take care bisnis," ucap Elizabeth Rahajeng. Dengan menjaga diri sendiri lebih dulu, sambungnya, kesempatan akan datang dan bisa mengambil keputusan dengan pertimbangan lebih matang.

Di samping itu, adaptasi harus terus dilakukan di kondisi dengan perubahan serba cepat seperti sekarang. "Berpikir di luar kebiasaan sangat penting," imbuh Maria Rahajeng.

Sementara, Vidi Aldiano menyarankan pada para pelaku UMKM, termasuk para perajin, untuk jangan kehilangan harapan dan menjaga pikiran positif selama menjalani masa-masa sulit. "Percaya ujian itu tidak akan dikasih kalau kita tidak bisa lewati," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Produk Edisi Terbatas

Sementara, Tarra Budiman mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, dari unit terkecil, yakni keluarga. Di samping tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, ia dan keluarga tetap meminimalisir keluar rumah.

"Buat teman-teman UMKM, pandemi bukan akhir dari segalanya. Malah justru awal untuk kreatif. Jangan takut untuk berkarya. Percaya dengan proses. Latih saja terus," tutur Tarra.

Bagi Andien Aisyah yang sudah 20 tahun berkecimpung di dunia hiburan, beberapa tahun belakangan, ibu dua anak ini justru mencari misi hidup. "Akhirnya aku menemukannya. Aku mau memberdayakan banyak orang. Tak hanya nyanyi, di bidang art atau tulisan, health, olahraga, dan masih banyak lagi," ucapnya. 

Pemberdayaan dan rasa terhubung membuatnya mau terus memberi dukungan pada para pelaku UMKM. "Apapun profesinya, semua adalah anak bangsa yang punya karya untuk menyuarakan sesuatu dan melanjutkan hidup. Hanya masalah barang dan jasa," tuturnya.

Berada di dalam semangatnya adalah IKAT Indonesia dengan DNA yang sudah terlanjur kentara. Bagi Vidi, label fesyen ini berperan menjembatani warisan budaya dengan nuansa youthful.

Sedangkan dalam kacamata Tarra, setiap karya Didet merupakan pelajaran yang bisa ditemukan di tiap helai benang, ada cerita di baliknya. "Tidak cuma jadi baju, tidak hanya membuat karya luar biasa, namun juga membantu banyak orang," tuturnya.

Pada peringatan ulang tahun ke-9, Didiet menyebut bakal ada produk limited edition yang aplikasinya mengikuti kebutuhan transisi kenormalan baru. "Semoga IKAT diberi lebih banyak kesempatan untuk berbagi ilmu, cinta, dan rezeki," tutup sang desainer.