Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian pada sesama dapat diwujudkan lewat berbagai cara. Seperti yang dilakukan seorang bocah 10 tahun bernama Daisy Watt yang membuat lukisan demi disumbangkan.
Dilansir dari laman Metro, Selasa (4/8/2020), empat tahun lalu, kakek-neneknya didiagnosa menderita kanker sehingga Dsisy memutuskan mencipta lukisan spesial untuk mereka.
Ibunda Daisy, Karen, kemudian menyadari anaknya memiliki bakat. Kini, sang bocah telah menghasilkan 50 ribu dolar pound sterling atau sekitar Rp953 juta lewat karya-karyanya.
Advertisement
Namun, Daisy memilih untuk menyumbangkan semua hasil penjualan lukisan untuk amal. Karya pertamanya adalah kanvas untuk galeri lokal yang dilelang demi dua badan amal kanker.
Baca Juga
Penawar dari seluruh dunia berjuang membeli karya yang menampilkan bunga berjuluk forget-me-not bagi mereka yang telah meninggal. Lalu, bunga-bunga cerah bagi mereka yang selamat. Harganya mencapai 9,5 ribu pound sterling atau setara Rp181 juta.
Begitu banyak pihak mengaku bangga atas pencapaian Daisy, termasuk sang ibunda yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar. "Ia selalu menyukai seni dan kerajinan, dan sejak itu, ia bisa memegang kuas," kata ibu tiga anak dari Misson, South Yorkshire itu.
"Tapi selama beberapa tahun terakhir, pekerjaannya benar-benar telah menarik perhatian orang. Meski ia selalu sangat kreatif, saat menciptakan lukisan itu untuk kakek-neneknya, kami menyadari bahwa ia memiliki sesuatu yang istimewa," tambahnya.
Daisy melukis pemandangan taman untuk menunjukkan pada kakeknya dari pihak ibu, Arthur, sebelum meninggal pada 2016 di usia 75 tahun. Sedangkan nenek dari pihak ayah, Polly, kini berusia 89 tahun yang didiagnosa menderita kanker serviks.
Karen menyukai lukisan itu dan bertanya pada galeri setempat apakah mereka ingin melelang karya Daisy lainnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selalu Ada Bunga
Lukisan terjual pada 2017 seharga 9,5 ribu pound sterling atau setara Rp181 juta dan sangat populer. 100 cetakan edisi khusus ditugaskan dan diambil oleh pembeli dari Kanada dan Hong Kong. Saat ini, Daisy melukis hampir setiap hari sepulang sekolah dengan semua karyanya menampilkan bunga.
"Saya selalu menyimpan banyak bunga di taman dan kami tinggal di pedesaan sehingga mungkin itu yang menginspirasinya. Saya selalu membiarkan Daisy melukis, walau nantinya berantakan, sejak ia kecil," jelas Karen.
Daisy memilih untuk melukis bunga karena merasa bunga-bunga mewakili orang-orang yang telah berjuang melawan kanker. "Bakung adalah orang yang selamat dari kanker, tetapi belum pernah mengalahkannya," kata Karen.
Ia melanjutkan, bintang di lukisan putrinya mewakili orang-orang yang kalah dalam pertempuran. Sedangkan, matahari merupakan simbol orang-orang yang telah mengalahkannya.
"Selalu ada unsur bunga pada lukisannya. Seseorang bertanya padanya apa bunga kesukaannya untuk melukis dan ia menjawab daisy," tambahnya.
Sejak lukisan pertama tersebut, Daisy melelang sekitar 25 lukisan untuk amal dan menjual cetakan karyanya. Cancer Research menampilkan salah satu karyanya pada kartu 'terima kasih' pada keluarga yang orang tercintanya memberi sumbangan warisan.
Advertisement