Liputan6.com, Jakarta - Usai video turis diduga melanggar protokol kesehatan COVID-19 viral, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup sementara destinasi wisata Bukit Propok di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
"Kami akan tutup sementara mulai hari ini (Rabu, 5 Agustus 2020). Kemudian, kita akan evaluasi bersama dengan pemerintah daerah, kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan kepala desa," kata Kepala BTNGR Dedy Asriady dilansir dari Antara, Kamis (6/8/2020).
Hasil evaluasi terakhir, kata Dedy, ditemukan dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 oleh para pengunjung yang berkemah di Bukit Propok. Video pelanggaran berupa gaya hidup dunia gemerlap (dugem) yang diduga dilakukan pada Sabtu, 1 Agustus 2020 beredar luas melalui media sosial.
Advertisement
Baca Juga
"Menurut kami itu melanggar. Solusinya cuma satu, kita akan tutup sementara karena jenis pelanggaran bisa membuat kluster baru penyebaran COVID-19," ujarnya.
Dedy mengatakan, batas waktu penutupan sementara Bukit Propok tergantung hasil evaluasi bersama pemerintah daerah, kepala desa, dan pokdarwis yang diberikan hak pengelolaan kawasan wisata tersebut.
"Bisa jadi ada pembenahan standar operasional prosedur pemeriksaan pengunjung dan alat-alat yang bisa menimbulkan kebisingan di sepanjang pendakian dan areal perkemahan," ucap Dedy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanggung Jawab Bersama
Menurut Dedy, dengan adanya penutupan sementara satu destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, kejadian ini jadi proses pembelajaran para pengunjung. Mereka wajib beraktivitas sesuai protokol kesehatan COVID-19.
"Tanggung jawab tersebut bukan hanya dilakukan oleh BTNGR dan pokdarwis selaku pengelola, tapi jadi tanggung jawab bersama, khususnya pengunjung," kata Dedy.
Bukit Propok tercatat kembali buka untuk pelancong pada 7 Juli 2020, bersamaan dengan beberapa destinasi wisata non-pendakian lain di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Termasuk di antaranya Air Terjun Joben dan Mangku Sakti.
Pembukaan destinasi wisata tersebut disertai upaya evaluasi bersama semua pihak terkait dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTB.
Advertisement