Sukses

Tas Chanel versus Hermes, Mana yang Dianggap Lebih Tinggi Kastanya oleh Sosialita China?

Sebuah foto yang menampilkan tamu pengguna Chanel dan Hermes menjadi viral dan dianggap menggambarkan perbedaan kasta antara Chanel dan Hermes.

Liputan6.com, Jakarta - Chanel dan Hermes, keduanya dikenal sebagai label fesyen kelas atas. Yang mampu mengoleksinya tentu saja orang berduit. Tapi, dari kedua brand tersebut, manakah yang dianggap lebih tinggi kastanya?

Sebuah foto yang beredar viral di media sosial warga China mungkin bisa memberi gambaran. Foto itu diambil saat tujuh perempuan sosialita berfoto bersama saat menghadiri sebuah acara. Masing-masing berpose sambil menampilkan tas tangan yang mereka bawa.

Dari tujuh perempuan, mayoritas menenteng tas Hermes Birkin, hanya satu orang membawa tas Chanel 2.55. Saat foto tersebut diunggah, tampaklah keanehan.

Pasalnya, dalam foto yang disebar, tas Chanel yang disampirkan perempuan tersebut telah hilang dari gambar. Ternyata, foto tersebut telah diedit.

Tas Chanel yang dibawa perempuan itu dianggap tidak selevel dengan Hermes Birkin yang ditenteng mayoritas sosialita. Posisi si perempuan juga berdiri paling kanan, agak menjauh dari kumpulan ibu-ibu yang lain.

Padahal, harga tas Chanel tersebut tak bisa dibilang murah, diperkirakan sekitar 4.750 dolar AS atau sekitar Rp70 jutaan. Namun, harganya lebih murah dibandingkan Hermes Birkin yang dimulai 10.000 Euro atau Rp173 juta.

Karena sedikit membebani, perempuan itu segera mencari tas Birkin untuk memperbaiki kecerobohan pilihan fesyennya agar bisa masuk dengan teman-teman pengguna Hermes. Momen tersebut ditayangkan di sebuah acara televisi berjudul Nothing But Thirty. Setelah episode ditayangkan, warganet ramai membicarakan perbedaan kasta dua label fesyen dunia itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Chanel versus Hermes

Chanel dan Hermes sejak lama dipandang sebagai label mewah kelas atas dunia. Keduanya dimiliki dan dioperasikan secara privat dan dengan fokus sebagai brand mewah, keduanya bernilai lebih baik dari para kompetitor mereka, terutama di tengah pandemi dan perlambatan ekonomi global.

Namun, meski keduanya membuat item yang super mahal, seperti jaket tweed Chanel dan tas kulit buaya Hermes, Chanel dipandang lebih terjangkau oleh pasar dibandingkan kompetitornya. Pasalnya, brand itu memiliki banyak kategori produk untuk ditawarkan, termasuk cat kuku.

Hermes juga mencoba untuk masuk bisnis kecantikan dengan meluncurkan lini lipstik pada awal tahun ini, juga menjual item yang lebih terjangkau seperti parfum dan ikat pinggang. Namun, kesan eksklusif masih sangat kental bagi pasar, ditambah langkanya tas Kelly dan Birkin yang jadi buruan para kolektor. Itulah yang membedakannya dari Chanel.