Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan bernama Michaela Harris di Middlesbrough, Inggris, harus bertahan hidup hanya dengan mengonsumsi chicken nugget dan keripik. Hal tersebut terjadi karena ia memiliki kelainan makan yang langka.
Dilansir dari laman Daily Mail, Selasa, 11 Agustus 2020, perempuan berusia 26 tahun ini khawatir akan kondisi itu akan berdampak jangka panjang pada kesehatannya. Michaela menyebut hanya dengan melihat makanan lain saja telah cukup membuatnya muntah dan ia takut anak-anaknya akan mengikuti kebiasaan tak sehat itu.
Ibu tiga anak ini didiagnosis dengan avoidant restrictive food intake disorder (ARFID), bentuk ekstrem dari kekhawatiran makan, menyusul mengalami perpisahan yang sulit pada 2016 lalu. Hal ini telah menyebabkan berat badannya turun menjadi 5 stone atau sekitar 31,7 kilogram dan ia takut akan kehilangan penglihatannya.
Advertisement
Baca Juga
Michaela selama empat tahun telah mengonsumsi nugget yang harus dihancurkan dan dibeli dari Islandia. Kini, ia khawatir ketiga buah hatinya, Isabella, Jacon, dan Isla Rose akan meniru kebiasaannya dan menyebut ingin kembali menikmati hidup.
"Saya sangat khawatir anak-anak akan mulai meniru saya. Anak bungsu saya sudah rewel soal makan. Ketakutan terbesar saya adalah dia mendapatkan itu dari saya," katanya.
Michaela menjalani diet 'normal' dan sangat menikmati sarapan lengkap ala Inggris sebelum perpisahan yang sulit yang menghentikan makannya. Ada beberapa hal lain yang ia makan, namun hanya dalam jumlah sangat sedikit.
Pola makan ekstrem itu membuat ibu tiga anak ini kehilangan bobot tubuh 2,5 stone atau sekitar 15,8 kilogram dan kini beratnya hanya 31,7 kilogram. "Saya hanya berharap saya bisa makan lebih banyak dan lebih banyak variasi. Saya ingin menjadi gemuk, itu terlihat bagus," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukungan Pasangan
Michaela berterima kasih kepada pasangannya, John Docherty, yang telah mendukung kondisinya. Namun, ia prihatin dengan anak-anaknya yang masih kecil dan bahwa dia mungkin kehilangan penglihatannya, suatu prognosis umum dari ARFID.
"Pikiran soal anak-anak saya tumbuh tanpa saya karena fobia makanan saya menakutkan. Jika saya kehilangan penglihatan, saya tahu bahwa saya akan memiliki orang-orang terbaik yang mencintai saya dan membantu saya menyesuaikan diri," kata Michaela.
Sebelumnya, ia menyebut menyukai makanan apa saja. Ia berusaha sangat keras untuk menambahkan makanan baru ke dalam pola makannya kini. Michaela menganggap pasangannya sebagai superhero untuk waktu dan kesabarannya.
"Tanpa John, saya tidak akan berada di sini. Dia terus mencoba untuk menyemangati saya dan membuat saya merasa nyaman dengan diri saya sendiri, mengatakan bahwa saya melakukannya dengan sangat baik meskipun saya hanya makan tiga atau empat stroberi," jelas Michaela.
Advertisement