Sukses

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Amerika Serikat Malah Cabut Larangan Perjalanan Internasional

Pemerintah AS bahkan merekomendasikan warganya bepergian ke luar negeri dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta -  Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah membuka kembali akses keluar-masuk negaranya. Warga dari mana pun kini bisa berkunjung ke AS di masa pandemi.

Dilansir dari Lonely Planet, Selasa, 11 Agustus 2020, AS telah mencabut larangan perjalanan internasional. Menteri Luar Negeri AS telah mengumumkan pencabutan pembatasan wilayah global yang berlaku sejak 19 Maret 2020 lalu akibat Covid-19.

Pemerintah AS bekerja sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat untuk merekomendasikan langkah-langkah perlindungan diri dari virus corona baru selama pandemi.

Pemerintah AS bahkan merekomendasikan warganya bepergian ke luar negeri dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena selama pandemi Covid-19 belum berakhir, segala kemungkinan tidak bisa diprediksi.

Banyak negara membuka akses internasional karena kasus Covid-19 menurun di wilayahnya. Fakta tersebut membuat pemerintah AS mengizinkan warganya melakukan perjalanan ke luar negeri, walau kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam masih terbilang tinggi.

Negara-negara tujuan nantinya akan dinilai berdasarkan level satu sampai empat, tergantung tingkat keparahan kasus Covid-19. Siapa saja yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri, disarankan memerhatikan negara tujuan dengan baik.

Selain itu perlu memahami petunjuk perjalanan yang dapat diakses pada laman travel.state.gov.

Kondisi negara lain pun akan dipantau melalui kemitraan dengan CDC. Kementerian Luar Negeri AS sudah lama bekerja sama dengan CDC untuk memandu perjalanan warganya agar tetap aman.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Pelarangan Kunjungan oleh Negara Lain

Namun, sebagian besar negara di dunia justru belum mengizinkan wilayahnya dimasuki wisatawan AS. Sebagian besar negara yang melakukan pelarangan tersebut berlokasi di Eropa.

Alasan utamanya, kasus Covid-19 di AS masih sangat tinggi, sehingga dikhawatirkan kunjungan wisatawan berpotensi menyebarkan virus. Bahkan, perbatasan AS dengan Kanada dan Meksiko sampai saat ini masih ditutup.

Sampai Senin, 10 Agustus 2020, kasus positif di AS sudah mencapai lima juta lebih dengan catatan 163 ribu meninggal dunia. Baik kasus positif maupun yang meninggal dunia masih meningkat setiap hari.Â