Sukses

Kolaborasi Tehbotol dan Brand Lokal Ciptakan Sepatu Edisi Terbatas, Semenit Ludes Terjual

Meski masuk edisi terbatas, koleksi sepatu hasil kolaborasi Tehbotol dan dua brand lokal ini dijual tak sampai Rp1 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi brand tak lagi melihat kesamaan gen. Contohnya bisa terlihat dalam kolaborasi antara Tehbotol Sosro dan dua brand sepatu lokal dalam menciptakan karya edisi terbatas.

Bagaimana caranya sepatu berpadu dengan produk minuman teh? Gambarannya bisa terlihat dari produk sepatu edisi Vantage yang dibuat Brodo. Tak hanya berdua, proyek kolaborasi itu juga menggandeng sneaker customizer bernama Mr. S.

Dalam diskusi virtual yang digelar Rabu (12/8/2020), Head of Marketing and Partnership Brodo Tony Prima Witono menerangkan benang merah dari kolaborasi kedua brand lintas generasi itu terletak pada semangat perjuangannya. Nilai itu pula yang dituangkan lewat karya sepatu yang diproduksi hanya 75 pasang tersebut. Jumlah itu mewakili usia Republik Indonesia pada tahun ini.

"Udah ada yang beli, tapi belum ada barangnya karena semuanya custom. Baru dibuat kalau sudah dipesan," kata Tony.

Proses mendesain dan pengembangan produk berjalan relatif cepat. Lewat pengalaman tersebut, ia ingin menyampaikan pesan agar setiap orang bisa bersikap fleksibel dan adaptif dengan situasi yang terjadi.

"Kita bikin cepat, jangan terlalu banyak mikir," ujarnya.

Material yang dipakai adalah kanvas, bukan kulit seperti yang biasa Brodo pakai. Permukaan sepatu kemudian akan dihias tangan oleh Mr. S dengan warna dan tagline brand Tehbotol yang sudah dikenal publik. 

"Jangan terlalu disikat banget ya (saat dibersihkan) karena ini hand-painted. Itu custom," ia menyarankan.

Sepasang sepatu edisi terbatas itu berharga Rp749ribu. Sepatu ini bisa dipakai baik oleh lelaki maupun perempuan. 

"Yang didapatkan nanti enggak hanya sepatu. Di boksnya ada macam-macam, kaus, minuman, ekstra list (tali sepatu)," kata Tony.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Semenit Ludes Terjual

Selain Brodo, Tehbotol juga berkolaborasi dengan Sage untuk menciptakan produk sepatu edisi terbatas. Sepatu ini menggunakan material kulit natural vegetable tanned yang diklaim warnanya menjadi lebih indah jika semakin sering dipakai. Selain itu, ada penggunaan kain katun yang diwarnai menggunakan ampas daun teh.

"Awal Maret itu kita memang sedang bermain dengan natural dye. Salah satu yang kita develop adalah teh, pas banget nih. Kita bisa tap in dengan Tehbotol Sosro," kata Hamzah Dwiputra, owner Sage.

Proses pewarnaan menggunakan mesin mekanik dengan dicelupkan secara konvensional, sehingga warna yang dihasilkan bisa berbeda-beda. Namun, ia menyatakan berusaha agar hasilnya tidak berbeda jauh antara proses satu dan lainnya.

Kain katun daur ulang berwarna putih akhirnya menjadi kecokelatan. Tim kemudian mengambil siluet sepatu Nomad High sebagai bentuk dasar. Elemen teh botol masuk tak hanya lewat penggunaan ampas teh, tetapi juga tulisan tagline yang dimodifikasi pada leher sepatu. 

"Ini kita develop bareng-bareng brand manager Tehbotol. Kita enggak mau hanya asal nempel saja, enggak mau kolaborasi kalau enggak ada value-nya," kata Varian Erwansa, pemilik lain Sage.

Hasilnya, 75 pasang sepatu batch pertama ludes terjual dalam satu menit. Produk dikemas dalam kotak yang tak hanya berisi alas kaki, tetapi juga kartu ucapan, minuman teh, dan kantung teh.

Berbeda dengan Brodo yang tak akan memproduksi lagi edisi terbatas, Sage berencana akan memproduksi batch kedua dengan jumlah seribu pasang. "Harganya Rp400 ribuan awal. Kita pikir semua orang semestinya bisa nikmati ini. Batch kedua nanti 25--30 Agustus," imbuh Varian.

 

Â