Sukses

Digitalisasi, Salah Satu Cara agar UMKM Tetap Eksis di Masa Depan

Kementerian Koperasi mendorong UKM-UKM yang awalnya offline menjadi online.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona yang melanda dunia, termasuk Indonesia, berdampak besar terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kondisi ini sangat berbeda dengan krisis ekonomi pada 1998.

Bila pada 1998 UMKM tidak terdampak, karena permintaan dunia sangat besar terhadap produk-produk UMKM. Lain halnya dengan kondisi pandemi saat ini, UMKM sangat terdampak.

"Data yang masuk kepada kami, 50 persen permintaan menurun, distribusinya terhambat. Tantangannya adalah bagaimana kita mendigitalisasinya," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit dalam webinar Shopee Bersama UMKM, Rabu (12/8/2020).

Berdasarkan data, lanjut Victoria, dengan adanya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB), orang menghindari kerumunan, menghindari kontak fisik, malas keluar demi menjaga kesehatan. "Digitalisasi jadi jalan keluar. UMKM tetap bisa eksis mempertahankan penjualanan dari bisnisnya," imbuh Victoria.

Kementerian Koperasi dan UKM mendorong UKM-UKM yang awalnya offline menjadi online. Saat ini UKM yang sudah online baru 13 persen atau 1, 4 juta. "Ada harapan pada Desember 2020, target dua juta UKM berbasis online bisa terlampaui," kata Victoria.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Saling Bergotong-royong

Sementara itu, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah ShopeeHead of Public Policy and Government Relations Shopee, Radityo Triatmojo mengatakan kondisi pandemi ini penting untuk saling bergotong-royong. Hal itu menyikapi perubahan signifikan terhadap perekonomian Indonesia, termasuk keberlangsungan bisnis pelaku UMKM.

Melalui gerakan Shopee Bersama UMKM, pihaknya bersama berbagai instansi pemerintahan, berupaya untuk seterusnya dapat senantiasa memberikan solusi dan peluang positif. Hal itu dilakukan melalui berbagai program inovatif untuk akses ke ruang gerak digital hingga mancanegara.

Radityo menambahkan, para pelaku UMKM perlu pindah dari offline ke online. Meskipun tidak pindah ke offline, tapi mereka berjualan di online.

"Di masa pandemi ini, kami melihat bahwa penjual online ini cenderung lebih bertahan. Kami mengedukasi mereka dan cara melatih dan mendampingi," ujar Radityo.

Sementara itu, sebagai bagian dari program lanjutan UMKM yang dihadirkan berikutnya, yang juga bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2020. Kampanye ini pengguna dapat menikmati rangkaian penawaran menarik dalam hari puncak Semarak 17 Agustus Merdeka Sale dengan diskon 75 persen, gratis ongkos kirim, dan hadiah menarik lainnya.