Liputan6.com, Jakarta Kota Batam, Kepulauan Riau mencoba untuk mengangkat kembali wisata bahari mereka. Salah satunya dengan menggelar Pengalap Island International Fishing Tournament yang pengumumannya dilakukan via aplikasi Zoom, Rabu (12/08/2020).
Event ini rencananya akan dilaksanakan di Pulau Pengalap, Batam,14-15 November 2020. Pelaksanaan turnamen akan disesuaikan dengan kondisi terakhir yaitu penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.
Baca Juga
Pengalap Island International Fishing Tournament mendapatkan dukungan dari sejumlah kementerian dan lembaga. Seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Advertisement
Menurut Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Teknologi Informasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Noviendi Makalam, Indonesia sejatinya adalah surga bahari dan bagian dari poros maritim dunia.
"Keberadaan potensi kelautan Indonesia ini harus mampu diangkat untuk juga mendukung peningkatan ekonomi, khususnya melalui pariwisata. Apalagi Kepulauan Riau kaya akan pulau, wisata bahari, dan wisata alam," katanya seperti rilis yang diterima media.
Noviendi Makalam menambahkan, dukungan diberikan sebab Pulau Pengalap sedang disiapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Untuk itu, Noviendi mengajak seluruh pihak berpartisipasi mendukung kegiatan yang bisa mengangkat citra Pengalap.
Noviendi pun berharap saat pelaksanaan event nanti pandemi sudah memasuki masa pemulihan. Namun kegiatan tetap tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
"Lewat pertemuan ini, kita berharap bisa memotivasi peserta dalam dan luar negeri juga stakeholder agar event berjalan seusai jadwal. Serta bisa mengangkat destinasi yang belum terangkat seperti diving, kayaking, snorkling, fishing, swiming dan lainnya. Jajaran Pemda pun bisa menyiapkan destinasi mancing berskala dunia," katanya.
Saksikan Video Batam di Bawah Ini:
Momen Tepat
Sementara Marine Tourism Enthusiast, Indroyono Soesilo, yang juga mantan Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar mengatakan momen ini sangat baik untuk mulai kembali menggiatkan pariwisata, khususnya wisata bahari.
"Indonesia itu surga wisata bahari. Dan secara perlahan kita harus aktivasi lagi parisiwata, dan lewat turnamen ini, kita juga mempromosikan pariwisata Pulau Pengalap. Lokasinya sangat ideal, 20 menit dari Pulau Galang. Sangat strategis, karena dekat dengan Singapura dan Brunei," ujarnya.
Indroyono mengatakan, fishing tournament bukan hal baru di kawasan Kepulauan Riau. Yang berbeda, sekarang turnamen ini didukung regulasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, khususnya untuk wisata mancing.
"Kepri punya banyak kegiatan mancing, ada Batam Fishing Tournament, International Kepri Fishing Tournament, atau Mata Kail Batam Boat Fishing. Dan di tahun 2020, Pengalap jadi eventnya. Mudah-mudahan saat waktunya nanti kondisi benar-benar siap. Karena biasanya event ini diikuti ratusan pemancing,” katanya.
Advertisement
Berkelanjutan
Sementara itu, Pengurus Federasi Olah Raga Mancing Seluruh Indonesia (Formasi), Irwan Riduan, berharap event ini bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Kategori dari event ini adalah game fishing. Kegiatan ini menjadi ajang persahabatan pemancing Indonesia dan pemancing mancanegara, serta bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan kondisi kelautan Indonesia," ujarnya.
Dalam event ini, yang akan dipancing diantaranya ikan marlin, sailfish, tuna, mackerel, giant trevelly, snapper, grouper dan lainnya. Juara turnamen ini akan mendapatkan hadiah Rp 50 juta, posisi 2 Rp 30 juta, dan posisi 3 akan mendapatkan Rp 20 juta. Ada juga Billfish Champion yang akan mendapatkan Rp 10 juta.
Panitia juga menyediakan Juara untuk 6 kategori yang masing-masing mendapat Rp 5 juta, kemudian best captain mendapat Rp 5 juta, dan door prize senilai Rp 20 juta. Total hadiah yang disediakan mencapai Rp 165 juta.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Aryo Hanggono, menjelaskan jika yang diatur dalam wisata mancing adalah pengaturan kegiatan.
Sedangkan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin.
"Kita ingin keamanan peserta terjamin, jangan sampai kegiatan ini dianggap sebagai illegal fishing dan ditangkap. Jangan sampai ada kapal asing kemudian ditahan karena hal itu," ujarnya.