Sukses

Cerita Seru di Balik Pembuatan Sepeda Kreuz untuk Jokowi dan Iriana

Setelah Jokowi mejeng dengan sepeda Kreuz, produsen asal Bandung itu mengaku kebanjiran pertanyaan, hampir 1.600 chat masuk dalam sehari.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bisa dibilang endorser tokcer. Apapun yang dipakai, biasanya bakal laris diburu publik. Tak terkecuali dengan sepeda Kreuz yang makin naik daun selama pandemi berlangsung.

Jujun Junaedi, salah satu pendiri Kreuz, mengungkapkan Jokowi memesan sepeda buatan bengkelnya sekitar Mei 2020. Awalnya, si pemesan tak langsung bilang bila sepeda itu akan dipakai Jokowi.

"Ada yang nelpon ke saya mau pesen sepedanya. Awalnya sih enggak bilang buat Jokowi, tapi akhirnya beliau bilang ini Pak Jokowi yang pesan. Saya sempat kaget dan enggak percaya," kata Jujun kepada Liputan6.com, Minggu, 16 Agustus 2020.

Untuk memastikannya, ia pun menyempatkan bertemu dengan sekretaris pribadi Jokowi saat berkunjung ke Jakarta. Dalam kesempatan itu, ia juga memanfaatkan untuk berdiskusi perihal desain sepeda yang akan dibuat sepasang, untuk presiden dan ibu negara.

"Permintaan paling di warna. Pengen edisi kemerdekaan. Selebihnya kita kasih yang terbaik aja," sambung Jujun.

Ia mengatakan butuh seminggu untuk meloloskan usulan desain sepeda kepada pihak istana. Kreuz mengerjakan dari awal hingga terakit seluruhnya. "Kecuali pengecatan," sahutnya.

Soal harga, Jujun tak menyebutkan angka secara pasti. Ia hanya menyebut sepeda yang Jokowi pesan untuknya dan Iriana adalah model standar yang biasanya dihargai mulai Rp8 juta.

"Tapi kita kasih yang terbaik," kata dia lagi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ikut Antre

Jujun mengaku lebih banyak sukanya dalam mengerjakan sepeda pesanan Jokowi. Ia bangga sepeda buatan Bandung bisa dipakai oleh RI 1.

Meski dipesan presiden, pengerjaan sepeda itu juga tak bisa langsung dibuat lantaran ada pesanan lain yang lebih masuk lebih dulu. Jujun menyebut pihak Jokowi memesan sebelum antrean order sangat panjang.

"Sebelum diliput media, Pak Jokowi udah pesan. Cuma kita silent," sambungnya.

Setelah Jokowi mejeng dengan sepeda Kreuz, pesanan baru pun berdatangan. Dalam sehari, Jujun mengungkapkan hampir 1.600 chat yang masuk ke nomornya. Sayang, pihaknya tak bisa menerima begitu saja.

"Kita close dulu soalnya antrean udah sangat panjang, sampai Desember 2023. Yang waiting list udah (sampai) Maret 2024," celotehnya.

Meski begitu, Jujung menyebut pihaknya berencana menambah kapasitas agar bisa mempercepat waktu tunggu pesanan. Ia juga optimistis hype sepeda yang melonjak di masa pandemi akan terus bertahan sampai kapan pun. Kreuz sendiri akan bersifat fleksibel ke depannya dengan membuat tipe dan jenis sepeda baru.

"Saya di sepeda udah 10 tahun dan sampai sekarang di sepeda enggak ada matinya karena sepeda itu regenerasi. Misalkan kalau mba punya anak, pasti anaknya minta dibeliin sepeda dan yang paling utama, olahraga yang paling santai itu bersepeda dan sepeda alat tranportasi yang ramah lingkungan. Jadi, saya pikir bike is never end," ucap Jujun.