Liputan6.com, Jakarta -Â Nusantara Fashion Festival (NUFF) 2020 tak hanya menghadirkan peragaan busana virtual dari deretan karya desainer dan artisan Tanah Air. Ada juga acara bincang-bincang virtual dengan sejumlah tokoh dan pelaku di bidang fesyen maupun kecantikan.
Salah satunya mengambil tema Building Good Business with Good Purpose, dengan menghadirkan Salman Subakat (CEO of Paragon Technology & Innovation dan Anandia Putri (Creative Director of IKYK) serta dupandu oleh Desy Bachir (CMO of Samara Media & Entertainment) yang diadakan pada Senin (17/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Salman dan Putri mengungkapkan tentang usaha mereka yang mampu bertahan di tengah pandemi corona. Meski bukan termasuk kebutuhan utama, tapi ternyata bidang fesyen dan kecantikan tetap banyak diminati, bahkan pernintaannya cukup meningkat.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tadinya mengira bidang beauty akan banyak diminati, beda dengan bidang kuliner atau kesehatan yang memang paling banyak diminati selama pandemi. Tapi ternyata, permintaannya cukup stabil dan bahkan makin meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini," terang Salman yang berkiprah di bidang produk kecantikan.
Komentar senada juga datang dari Putri. Padahal, ia mengaku sempat ragu untuk meluncurkan koleksi terbaru karena banyak orang mengalami kesulitan di masa pandemi.
"Terus terang hal itu bikin kita sempat ragu. Ada perasaan nggak enak meluncurkan koleksi di situasi pandemi. Tapi ternyata justru banyak yang tanya kapan kita keluarin koleksi terbaru. Itu yang bikin percaya diri untuk merilis koleksi baru," ucap Putri.
Meski permintaan cukup banyak, Putri tak mau gegabah membuat produksi baru hanya untuk sekadar memenuhi permintaan pasar. Ia tak mau membuat banyak desain baru dengan kualitas yang seadanya dan hanya mempertimbangkan sisi penjualan. Menurut Putri dan Salman, di masa pandemi ini kita bisa melihat mana produsen atau brand yang lebih mementingkan kuantitas atau kualitas.
"Di saat susah biasanya sifat asli seseorang itu kelihatan, nah begitu juga di masa pandemi, yang bisa dibilang masa susah. Seperti apa sifat asli brand atau produsen bisa kita lihat," tutur Salman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Harus Punya Value
"Di IKYK kita juga mengutamakan kualitas, kita tidak mau berlebihan atau memaksakan diri. Mungkin kita bisa memaksakan diri untuk membuat banyak produksi tapi kalau hasilnya kurang bagus, konsumen kita bisa menilai juga bagaimana kualitas kita," tutur Putri.
"Kita juga selalu memikirkan value, apa nilai gunanya bagi orang lain dan kita sendiri, semuanya harus mempunyai value, jangan asal membuat sesuatu. Kalau kita mengutamakan value, kita juga bisa mengikat konsumen lebih erat lagi, bahkan bisa seperti keluarga dengan mereka," sambungnya.
Satu hal lagi yang menarik, produsen fesyen dan kecantikan yang sebagian besar konsumennya wanita, ternyata karyawan atau pekerja mereka sebagian besar adalah wanita. Bahkan di IKYK hampir semua pekerjanya adalah wanita.
"Ini bukan karena siapa yang lebih baik, tapi karena memang yang paling mengerti produk untuk wanita ya tentunya wanjta. Jadi wajar aja kalau sebagian besar pekerjanya adalah wanita. Kita ada karyawan pria juga tapi itu di bagian produksinya. Ini bukan soal siapa yang nomor satu, kita hanya ingin menunjukkan kalau wanita juga powerful tapi bijak juga," tambah Putri.
NUFF 2020 hadir pada 1 - 31 Agustus 2020, menghadirkan karya 75 karya perancang, label dan UMKM mode dalam Virtual Fashion Show, lebih dari 50 pembicara dalam Fashion Talks dan produk kolaborasi spesial desainer dan brand lokal yang akan dihadirkan dalam Charity Auction.
Advertisement