Liputan6.com, Jakarta - Pandemi memaksa orang berhenti sementara nongkrong di kedai kopi, tapi kebiasaan meminum kopi tetap berlanjut dengan memindahkannya ke rumah. Hal itu terlihat setidaknya lewat pesanan yang masuk ke Kisaku, salah satu kedai kopi lokal, lewat daring. Jumlah order minuman kopi siap saji meningkat padahal orang makin jarang ke luar rumah.
"Kita mulai sediakan home series, yang satu literan. Ada sembilan varian rasa, termasuk iced kampoeng latte yang jadi favorit, bahkan sekarang punya line product baru yang gunakan susu alternatif," kata Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner KISAKU, dalam jumpa pers virtual, Rabu (26/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Seiring waktu, tuntutan konsumen makin bertambah. Kerinduan menikmati kopi dengan suasana ala kafe membuat mereka berharap bisa merasakan pengalaman serupa walau di rumah saja. Berangkat dari permintaan tersebut, Kisaku meluncurkan DIY Kit yang berisi espresso, cokelat ganache, dan gula aren, plus gelas Assam keluaran label Bodum.
Tiga jenis liquid dikemas dalam botol plastik masing-masing berukuran 180 ml. Meski kecil, cairan tersebut untuk membuat lebih dari segelas kopi di rumah. Konsumen harus meraciknya terlebih dulu sebelum menikmatinya. Dengan kata lain, masing-masing pembeli akan bertindak sebagai barista di dapur rumah masing-masing.
Lionel Hanjaya Tirta, Co-founder & Managing Partner KISAKU, menerangkan, espresso merupakan basis semua minuman kopi racikan Kisaku. Terbuat dari kombinasi biji kopi Aceh Gayo dan Flores Bajawa varietas arabika, taste yang dihasilkan sedikit manis dengan tingkat keasaman yang rendah. Satu kemasan kecil espresso itu bisa untuk membuat delapan porsi minuman.
"Dengan begini, enjoy untuk peminum kopi dan yang tidak terbiasa minum kopi," sahutnya.
Sementara, cokelat ganache yang terbuat dari bubuk kakao lokal dicampur susu segar, bisa untuk membuat 4--5 porsi minuman. Tak hanya untuk campuran minuman, Lionel menyebut cairan cokelat pekat itu juga bisa digunakan sebagai saus cocolan camilan manis. Terakhir, bahan baku gula aren cair didapatkan dari supplier lokal dan dijamin sesuai standar yang dipakai di semua kedai Kisaku.
"Kita rekomendasikan (ketahanannya) tujuh hari karena mau jaga kualitas. Tujuh hari itu rekomendasi paling bagus soalnya kita tidak pakai preservatives sama sekali," sambung dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buku Resep dan Gelas Saji
Dalam paket DIY Kit juga disertakan gelas saji khusus keluaran Bodum. Hal itu menandai kolaborasi perdana antara Kisaku dan merek perlengkapan rumah tangga asal Denmark tersebut.
Catherine menjelaskan gelas tersebut menjadi representasi dari suasana kafe. "Kemarin kita diskusi, apa yang bikin target pasar bisa dapatkan experience ngopi seperti di kedai tapi tetap di rumah. Assam glass ini jadi pilihan, dia punya kualitas sangat unik karena enggak akan berembun, cocok banget beri experience ke setiap pelanggan," imbuh Catherine.
Janki Cahyadi, Direktur Utama PT Multifortuna Sinardelta selaku distributor utama merek Bodum, menerangkan gelas Assam memiliki kelebihan karena didesain multilayer. Dengan begitu bisa mempertahankan suhu minuman lebih lama, baik disajikan dingin maupun panas. Tangan pun tidak langsung menyentuh minuman sehingga aman dipegang ketika suhu dingin maupun panas.
"Di bawahnya ada lapisan seperti dari plastisin, jangan diotak-atik karena itu yang berfungsi menjaga ketahanan suhu. Teknik mencucinya gampang aja, use the soft part (spons cuci piring), jangan yang kasar," kata dia.
Sebagai pelengkap, paket DIY Kit juga menyertakan buku resep sebagai panduan. Terdapat empat resep yang racikannya bisa dimodifikasi oleh konsumen tergantung preferensi rasa.
"Kalau suka espresso lebih strong, lebih banyak aja espresso-nya," kata Lionel.
Advertisement