Sukses

Skandal Penggunaan Bahan Kedaluwarsa di Cabang Burger King China

Burger King China meminta maaf atas skandal penggunaan bahan kedaluwarsa.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan Burger King di China harus membayar setara dengan ratusan ribu dolar. Hal tersebut terjadi setelah sebuah laporan di televisi milik negara mengungkapkan bahwa salah satu restorannya diduga menggunakan bahan-bahan kedaluwarsa.

Biro Pengawasan Pasar Nanchang mendenda enam operator restoran burger itu setara dengan 132.600 dolar AS. Selain itu, biro tersebut juga menyita  407.000 dolar AS lagi yang disebut "pendapatan ilegal", seperti dilaporkan AP.

Denda itu dikeluarkan setelah laporan China Central Television yang mengklaim staf di Nanchang Burger King telah merusak label untuk menyimpan bahan kedaluwarsa. Laporan tersebut memicu penyelidikan di beberapa restoran Burger King China.

Burger King China meminta maaf lewat platform media sosial Weibo atas laporan tersebut, dan mengatakan akan bekerja sama dengan investigator ke restoran pewaralaba. Dikatakan lokasi dalam laporan itu telah ditutup sementara untuk penyelidikan.

Pernyataan itu menarik lebih dari 33.000 komentar, seperti dilansir dari Fox News, Jumat, 28 Agustus 2020 "Kami mengecewakan kepercayaan konsumen pada Burger King," kata perusahaan itu dalam pernyataannya. "Kami menyampaikan permintaan maaf yang mendalam untuk ini."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Keamanan Pangan

Program TV milik negara yang mengekspos masalah tersebut adalah acara perlindungan konsumen yang sebelumnya berfokus pada merek asing lainnya, AP melaporkan.

Keamanan pangan adalah masalah yang sangat sensitif di China, menurut laporan itu. Negara ini telah mengalami beberapa skandal terkait produk makanan berbahaya dalam beberapa tahun terakhir.

Keamanan pangan adalah subjek sensitif di China, menyusul skandal terkait susu tercemar, palsu atau jelek, obat-obatan dan berbagai produk lain yang telah melukai atau membunuh konsumen.

Banyak peneliti percaya bahwa wabah COVID-19 berasal dari pasar basah Tiongkok, yang biasanya merupakan forum terbuka dan terbuka tempat para pedagang menjajakan buah dan sayuran di kios. Juga tersedia untuk dibeli berbagai bentuk daging dan hewan hidup, termasuk ayam, ikan, dan kerang.