Sukses

Cerita Haru Putri Titian Awal Buka Usaha Sambal Tempoyak

Putri Titian sempat sengaja berbohong saat membuka usaha sambal tempoyak. Apa alasannya?

Liputan6.com, Jakarta - Beragam cara yang bisa dilakukan untuk menghibur ibu yang ditinggal suami untuk selamanya. Begitu pula yang dilakukan Putri Titian hingga membuatnya membuka usaha sambal tempoyak.

Lewat akun Instagram pribadinya, Putri Titian mengungkapkan sebelum anak keduanya lahir. Ayah tercintanya meninggal dunia hingga membuat sang bunda sangat bersedih.

"Ibu sedih banget ditinggal ayah. Setiap hari pingin ke makam. Buat ketemu ayah," tulis Putri Titian dalam video berdurasi singkat yang diunggahnya, baru-baru ini.

Menurut Tian, ibunya susah untuk bergembira lagi sejak kepergian suaminya. Setiap kali foto, mukanya selalu sedih.

"Aku ajak dia jalan jalan. Buat ngehibur dia. Makan enak enak. Berharap dia bisa Happy lagi...Dan punya semangat Hidup lagi...Tapi semua ga bisa..Dia stress di rumah terus. Kepikiran ayah. Sampe dia pernah tidur Di Mall, biar ga suntuk Dirumah," ungkap Putri Titian.

Akhirnya, Putri Titian sengaja berbohong kepada ibunya dengan mengatakan kesulitan keuangan dan ingin berjualan. "Aku minta dia buat bantuin aku di dapur. Karena aku ga bisa kerja sendiri sambil jagain iori iago," ujar Titian.

Dulu, ayah Titian suka sekali makan durian, bahkan minum kopi pun campur dengan durian. Makan nasi pun campur durian.

"Jadi aku mau bikin sambal tempoyak. Yang ayah dan ibu suka makan. Kalo lagi dirumah pas lagi musim duren," kata Putri Tian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Usaha Sambal Tempoyak

Tian berusaha mendapat supplier durian yang bagus dan coba membuat tempoyak sendiri dari bahan berkualitas. Lama sekali, kata Tian, untuk meyakinkan ibunya bahkan sampai ia mau menyerah. Cara ini ia lakukan agar ibunya tidak stres sendiri di rumah memikirkan mendiang ayahnya.

"Pada akhirnya dia mau ke pasar buat beli cabe. Semenjak ayah ga ada Ibu jarang masak, selalu beli. Katanya cape masak Ga ada yang makan. Jadi dia jarang makan dong," tutur Tian.

Akhirnya, Tian sukses membuat tempoyak. Meski harus mengeluarkan modal sangat banyak, tapi ia tak peduli.

"Sampe bawa bawa anak ke jasa pengiriman buat cek barang yang amburadul pas dikirim ke sini dari Palembang & Medan," tulisnya.

Ia kemudian mencoba untuk tes pasar, dan ternyata ada yang membeli. Awalnya, Tian mengerjakan semuanya sendiri sebagai bukti kepada ibunya bahwa ia benar-benar serius. Ia berharap semoga ibunya mau membantunya. 

"Akhirnya ibuku masuk dapur lagi dan masak lagi. Kita bikin sambal tempoyak sama-sama," tulisnya.

Awalnya, hanya satu orang yang beli, tapi kemudian berubah menjadi tiga botol hingga berkembang menjadi puluhan botol sambal tempoyak dalam sehari. Para pembeli datang dari berbagai pulau hingga ibunya pun tak berhenti memasak setiap hari. "Dan sekarang kalo Ngobrol sama ayah Pasti cerita tentang Kesibukan dia Sehari hari...," kata Putri Titian.