Sukses

Kisah Persahabatan Beda Usia Puluhan Tahun yang Terjalin Akibat Lockdown

Kisah persahabatan dijalin seoraang gadis berusia 24 tahun dengan kakek berusia 94 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Masa penguncian (lockdown) menyimpan banyak cerita, salah satunya persahabatan mereka yang berusia lebih muda dengan orang yang lebih tua. Mereka saling berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing.

Salah satu contoh persahabatan beda usia saat lockdown adalah penata rambut berusia 24 tahun, Tayla Wright, dengan Ken Smith yang berusia 94 tahun. Tayla memutuskan untuk menjadi sukarelawan di sebuah rumah sakit di Inggris setelah berhenti dari pekerjaan, seperti dilansir dari Metro, Rabu, 9 September 2020.

Di sana ia bertemu dengan dengan mantan akuntan Ken Smith. Dari pertemuan itu, mereka menjadi teman dekat meskipun berbeda usia sangat jauh. Mereka sering mengobrol panjang lebar melalui telepon dan berkunjung setiap minggu untuk mengisi hari-hari penguncian.

Ken berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya. Setelah masa penguncian berakhir, mereka tetap mempertahankan persahabatan mereka.

Tayla kadang-kadang mampir ke rumah Ken untuk sekadar minum teh dan mencicipi kue. Ia mengatakan alasan utamanya ingin menjadi sukarelawan di unit lansia adalah karena ia menemukan orangtua begitu menarik untuk diajak bicara. Ken menjadi bukti sosok lansia yang memiliki begitu banyak cerita unik.

"Kami berbicara banyak hal, kehidupan kami, keluarga, pekerjaan, dan saya suka mendengarkan dia dan mencari tahu tentang bagaimana hal-hal itu berjalan di zamannya," kata Tayla tentang persahabatannya itu dengan Ken.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Kesehatan Mental

Tayla menambahkan, ia langsung cocok dengan Ken. Padahal, ia sempat banyak berbicara dengan orang-orang saat menjadi sukarelawan. "Saya suka mendengarkan cerita-ceritanya tentang perang dan pekerjaan masa lalunya," lanjut Tayla.

Putri Ken, Kay Roberts yang berusia 63 tahun berterima kasih kepada Tayla karena telah meluangkan waktu untuk pergi dan mengunjungi ayahnya. "Kami sangat berterima kasih padanya - itu adalah penyelamat bagi kami dalam hal kesehatan mentalnya," kata Kay.

Di mata Kay, Tayla menjaga semangat ayahnya dengan menghabiskan banyak waktu bersama. Ayahnya bahkan ingin terus melihatnya dan mengunjunginya. "Baginya meyakinkan kami saat dia di rumah sakit sungguh luar biasa," ujar Kay.

Ken sendiri sama terkejutnya tetapi senang memiliki teman baru. "Memiliki orang muda yang senang membantu orang tua itu luar biasa," ungkap Ken.