Liputan6.com, Jakarta - Memiliki tubuh yang ideal tanpa lemak berlebih bisa jadi impian Anda. Selama beberapa dekade, berbagai produk dan program diet telah beredar di pasaran dengan janji untuk membantu Anda membakar lebih banyak kalori. Namun, tidak sedikit yang gagal dan mengecewakan.
Sejumlah ahli pun mengembangkan riset terkait pembakaran kalori tubuh ini. Dilansir dari WebMD, Jumat, 18 September 2020, Elaine Magee, MHP, RD, seorang ahli nutrisi Universitas Stanford memaparkan delapan cara yang dapat dilakukan untuk membakar lebih banyak kalori dan melawan lemak.
1. Berolahraga dengan Durasi Lebih Lama
Advertisement
Christopher Wharton, PhD, seorang pelatih pribadi bersertifikat dan peneliti di Pusat Kebijakan Pangan dan Obesitas Rudd di Universitas Yale, menyatakan "Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk berolahraga dan semakin kuat latihannya, semakin banyak kalori yang akan dibakar."
Baca Juga
Saat berolahraga, tubuh akan membakar kalori untuk memicu aktivitas. Bahkan setelah olahraga berakhir, tubuh Anda masih akan membakar lebih banyak kalori.
Memang sulit memperkirakan berapa lama efek itu berlangsung karena sifatnya yang bergantung pada komposisi tubuh dan tingkat pelatihan. Namun, penelitian menunjukkan berolahraga lebih lama dapat meningkatkan laju metabolisme istirahat yang lebih panjang.
2. Latihan Kekuatan untuk Membangun Otot
Saat berolahraga, Anda menggunakan kekuatan otot. Ini akan membantu membangun massa otot, dan jaringan otot membakar lebih banyak kalori daripada yang dibakar oleh lemak. Menurut Wharton, 4,5 kilogram otot akan membakar 50 kalori dalam sehari yang dihabiskan saat istirahat, sedangkan 4,5 kilogram lemak hanya membakar 20 kalori.
Latihan kekuatan menjadi sangat penting seiring bertambahnya usia, ketika metabolisme cenderung melambat. Salah satu cara untuk menghentikannya adalah dengan menambahkan beberapa latihan kekuatan dalam aktivitas olahraga Anda setidaknya beberapa kali seminggu. Otot terbesar yang juga akan membakar kalori terbanyak ada di paha, perut, dada, dan lengan.
3. Lakukan Gerakan Kecil (Fidgeting)
Setiap jenis gerakan membutuhkan energi, dan fidgeting juga salah satunya. Gerakan-gerakan kecil yang Anda lakukan tanpa sadar juga dapat membakar kalori tambahan. Satu studi bahkan menemukan bahwa gerakan informal seperti gerakan kecil seperti menggoyangkan atau mengetuk kaki, memutar pulpen, melipat dan merenggangkan tangan atau kaki, hingga sesederhana mengedipkan mata. Gerakan kecil juga dapat menentukan status obesitas Anda.
Pada dasarnya semua harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Alangkah baiknya untuk berdiskusi dengan dokter Anda terkait jenis olahraga atau diet yang sesuai dengan kondisi medis Anda sebelum memulainya. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari efek berbahaya jika disandingkan dengan konsumsi obat atau suplemen tertentu, atau berbagai jenis makanan yang tidak baik bagi tubuh Anda.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
4. Minum Teh Hijau atau Teh Hitam Berkafein
Kafein adalah stimulan yang cenderung meningkatkan jumlah kalori yang dibakar. Alasannya adalah kafein memberi lebih banyak energi untuk membakar kalori, sekaligus menyebabkan perubahan metabolisme dalam tubuh sehingga kalori yang terbakar lebih banyak. Inilah yang terjadi bila mengonsumsi jenis teh hijau dan hitam yang mengandung kafein, bahkan masih banyak manfaat lainnya.
Studi Universitas Lausanne di Swiss menyimpulkan teh hijau memiliki sifat penghasil panas dan pembakaran kalori. Ketika 31 pria dan wanita muda yang sehat diberi tiga gelas teh hijau yang mengandung katekin, kafein, dan kalsium selama tiga hari, pengeluaran energi mereka selama 24 jam meningkat sebesar 4,6 persen.
Selain itu, ekstrak teh juga dapat menghambat penyerapan karbohidrat tubuh saat dikonsumsi secara bersamaan dengan makanan, menurut salah satu penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi September 2006.
5. Makan Lebih Sering dengan Porsi Sedikit
Setiap kali Anda makan atau mencamil, saluran pencernaan akan aktif dan mulai mencerna makanan serta menyerap nutrisi. Dalam prosesnya, kalori berperan untuk menggerakan sistem pencernaan manusia, maka dapat dipahami bahwa semakin banyak makanan atau camilan dalam porsi kecil yang dikonsumsi sepanjang hari, semakin banyak kalori yang terbakar.
Memang tidak ada bukti kuat terkait hal ini, tetapi banyak ahli percaya bahwa, dibandingkan dengan makan satu atau dua kali dalam porsi besar, cara makan lebih sering dengan porsi sedikit akan lebih sehat. Lebih baik lagi jika praktek itu dapat menyebabkan pembakaran ekstra terhadap kalori.
6. Jangan Lewatkan Sarapan
Salah satu artikel dalam Journal of American Dietetic Association membuktikan adanya hubungan antara melewatkan sarapan dengan naiknya berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika orang melewatkan sarapan, mereka cenderung makan lebih banyak kalori di penghujung hari.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dikaitkan dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi pada kalangan remaja. Berbagai penelitian serupa pada dasarnya menyimpulkan bahwa kebiasaan mengonsumsi sarapan yang sehat mencerminkan pola gaya hidup yang sehat pula.
Advertisement
7. Minum 8 Gelas Air Per Hari
Mungkin Anda sudah sering mendengar tips yang satu ini. Namun, sebuah studi di Jerman telah membuktikan bahwa minum delapan gelas air, atau 2 liter memang dapat membantu membakar kurnag lebih 100 kalori ekstra dalam sehari.
Kedengarannya mungkin tidak terlalu banyak, tetapi bisa menambah 700 kalori per minggu atau 2.800 kalori per bulan. Di lain sisi, minum air mineral dalam jumlah yang cukup juga berfungsi untuk menjaga usus dan ginjal, serta dapat membantu mencegah rasa lapar. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa segala sesuatu tidak akan bermanfaat baik jika terlalu berlebihan, begitu juga dalam hal minum air mineral.
6. Pilih Produk Susu Rendah Lemak
Kalsium dari produk susu rendah lemak tidak secara khusus membantu membakar lebih banyak kalori, tetapi mungkin melakukan beberapa hal untuk membantu mencegah penimbunan lemak tubuh. Hasil dari penelitian Denmark baru-baru ini menunjukkan bahwa tubuh mungkin menyerap lebih sedikit kalori lemak dari makanan saat sedang mengonsumsi kalsium dari produk susu rendah lemak.
Studi lain menunjukkan, mengonsumsi lebih banyak makanan kaya kalsium, termasuk produk susu rendah lemak, tampaknya berkaitan dengan jumlah lemak perut yang lebih rendah, terutama pada pria kulit putih di usia dewasa muda. (Brigitta Valencia Bellion)