Sukses

Bagaimana Rasanya Menyantap Olahan Ayam Goreng Premium dari Pantja Fried Chicken?

Berapa harga buttermilk fried chicken yang disebut sebagai ayam goreng premium Pantja Fried Chicken?

Liputan6.com, Jakarta - Ayam goreng termasuk menu favorit masyarakat di seluruh dunia. Tak heran, banyak pengusaha mengandalkan olahan tersebut sebagai menu andalan, mulai dari skala gerobak hingga berwujud restoran. Termasuk salah satunya Pantja Fried Chicken, lini bisnis terbaru dari Pantja, sebuah restoran dan bar yang berlokasi di Senopati, Jakarta Selatan.

Buttermilk Fried Chicken menjadi menu andalannya. Potongan ayamnya berukuran besar, hampir serupa potongan ayam goreng yang dijual di berbagai restoran cepat saji. Wujudnya mirip ayam goreng tepung dengan lapisan tepungnya tak terlalu tebal dan garing.

Hal itu bisa sedikit mengeliminasi perasaan bersalah yang biasa timbul setelah mencamili kulit ayam. Tetapi, bisa jadi Anda merasa kurang sensasi kriuk saat memakan lapisan terluarnya.

Sementara, daging putihnya moist dan kaya bumbu. Rasa asin dan gurihnya seimbang, terlebih dengan taburan rosemary goreng yang menambah tekstur sekaligus membangkitkan nafsu makan. Tanpa sadar, satu porsi jasmine rice berukuran sekitar dua mangkuk kecil nyaris tandas saat memakannya bersama sepotong ayam goreng.

Chef Rapha, Head Chef di Pantja dan Pantja Fried Chicken, mengatakan semua bahan yang digunakan berkualitas premium, segar dan berkualitas. Keharuman rosemary yang ternyata juga menjadi salah satu elemen bumbu, diyakini bisa menghadirkan pengalaman bersantap yang tidak terlupakan.

Tak hanya nasi, konsumen juga memiliki pilihan kentang goreng sebagai karbohidrat alternatif pendamping ayam. Potongan wedges lengkap dengan kulitnya itu dibumbui kemudian digoreng keemasan. Satu porsi bisa disantap berdua, dicocol ke dalam hot sauce yang berasa pedas asam. Tersedia pula varian saus lain, seperti ranch dressing yang merupakan perpaduan mayo dan sour cream, dan saus barbekyu. 

"Masa PSBB membuka peluang potensi bisnis baru dan kesempatan beradaptasi dengan keinginan masyarakat. Kami melihat makanan yang berkualitas dan mudah didapat semakin diminati," tutur Amrit Lakhiani, selaku salah satu Pendiri dari Pantja Fried Chicken, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sandwich Rasa Burger

Bila ingin menghindari nasi, Anda bisa mencicipi varian sandwichnya. Meski disebut sandwich, bentuknya lebih mirip burger dengan tumpukan roti brioche bertabur wijen yang tetap lembut walau baru disantap beberapa jam setelah dipesan.  

Tak hanya potongan ayam goreng andalan, terdapat pula sayuran segar seperti selada dan timun acar dan dilapisi ranch dressing yang bercita rasa asam. Tumpukannya terbilang tebal hingga Anda harus membuka mulut lebar-lebar bila ingin mendapatkan semuanya dalam sekali gigit. 

Bagaimana harganya? Paket satu ayam lengkap dengan pilihan nasi/kentarng dibanderol Rp70 ribu, tetapi paket dua ayam dihargai Rp95 ribu. Sementara, paket keluarga dimulai dari harga Rp220 ribu untuk enam potong ayam dan Rp405 ribu untuk 12 potong ayam. Sedangkan, PFC Sandwich dijual seharga Rp75 ribu, serta paket PFC Sandwich dengan kentang dan hot sauce dijual dengan harga Rp120 ribu.

Berlokasi di Menteng, Pantja Fried Chicken resmi dibuka pada 16 September 2020 dan hanya bisa melayani pesan antar Go Food. "Dengan layanan pesan antar, Pantja Fried Chicken juga merupakan suatu peluang bagi kami untuk memperluas jaringan konsumen di Jakarta," sambung Amrit sembari mengatakan ke depannya bertekad untuk berekspansi dan membuka lebih banyak gerai di Jakarta. 

Untuk mendukung upaya pemerintah menekan penyebaran Covid-19 di Jakarta, Pantja Fried Chicken mengklaim telah mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, mulai dari para pekerja yang menggunakan masker dan alat pelindung diri lengkap serta seluruh alat masak yang sudah disanitasi. Sementara, para kurir layanan pesan antar juga diwajibkan untuk menaati prosedur keamanan seperti pengukuran suhu dan penggunaan hand sanitizer, dan penggunaan e-payment, debit, atau credit card sebagai alat pembayaran.