Liputan6.com, Jakarta – Saat negara-negara di Asia mulai melonggarkan pembatasan sosial dan bisnis kembali beroperasi di tengah pandemi COVID-19, para pelaku industri pun giat menyusun strategi untuk bisa mengembalikan situasi agar bisnis kembali normal di tengah-tengah perubahan yang selalu terjadi akhir-akhir ini.
Kebersihan dan kesehatan kerja adalah prioritas utama semua bisnis saat ini, demi melindungi keselamatan pekerja dan juga pelanggan mereka. Namun, bagi bisnis seperti instalasi pabrik, keselamatan di ruang kerja haruslah selalu terjaga; walaupun peraturan mengenai keselamatan yang terkait dengan kebersihan dan kesehatan telah ada dan diberlakukan.
Ketika pekerja kembali bekerja di fasilitas industri, kegiatan rutin seperti merencanakan sistem modernisasi, yang kemungkinan ditunda karena pandemi, menunggu untuk dapat dikerjakan lagi.
Advertisement
Kegiatan ini membutuhkan pertimbangan yang sangat teliti, apalagi bila standar proses industri yang wajib, seperti kemacetan produksi, dan permintaan konsumen sudah terlibat. Lalu, apabila hal tersebut terjadi, apa yang menjadi pertimbangan utama untuk memastikan Safety Instrumented System (SIS) pada fasilitas industri Anda selalu sesuai dengan harapan?
Baca Juga
Apakah SIS Anda efektif dalam memantau situasi berbahaya pada pabrik Anda, dan apakah SIS tersebut mampu mengambil tindakan cepat apabila terjadi situasi yang membahayakan?
1. Sesuai dengan Standar
Standar yang sesuai merupakan hal yang akan selalu dipertimbangkan bagi sebuah pabrik, jadi bukan hanya ketika mempertimbangkan modernisasi atau modifikasi SIS saja. Sistem keselamatan yang baik dan sesuai dengan standarnya dapat memberikan kepastian hukum, jikalau terjadi kasus pada ruang kerja. Selain itu sistem kesehatan tersebut juga dapat berfungsi sebagai pedoman akan praktik industri yang baik.
IEC 61511 Edisi Ke-2 mengharuskan diadakannya penilaian risiko keselamatan dan keamanan secara berkala, memantau agar para staf memenuhi syarat untuk bekerja di pabrik, lalu harus ada juga penilaian rutin yang wajib untuk memperbaharui kualifikasi dan keamanan siber, supaya dapat mengidentifikasi kerentanan keamanan pabrik. Hal tersebut akan mampu mengungkapkan kekurangan pada sistem, sehingga akhirnya bisa mengetahui di mana modernisasi itu dapat diterapkan.
Saat merencanakan modernisasi atau modifikasi SIS, perusahaan harus memastikan bahwa perangkat keras atau perangkat lunak yang ada mematuhi standar yang berlaku. Jika diketahui ada kejanggalan, namun sistem tetap dipasang, izin operasi pabrik dapat terpengaruh, dan hukuman pun dapat dikenakan.
Ketika ada teknologi baru, seperti sistem keamanan terprogram, diperkenalkan, risiko baru mungkin akan bermunculan. Untuk itu, penting sekali disini untuk memastikan apakah tingkat risiko tersebut berubah karena pergantian sistem yang baru.
Agar perusahaan dapat membuktikan bahwa SIS sudah sesuai dengan IEC 61511, melalui instalasi dan pengoperasiannya, semua dokumen keselamatan dan pemeliharaan yang dibutuhkan akan disediakan oleh operator instalasi. Ini termasuk alat untuk mencatat data dan mendokumentasikan proses kerjanya.
HIMA merekomendasikan penggunaan sistem bersertifikasi SIL 3 untuk mengganti dan menerapkan prosedur sistem sesuai dengan IEC 61511. Ini memastikan agar spesifikasinya sesuai sebagaimana mestinya, dan pengujian peralatan yang diganti dapat dilakukan secara langsung.
2. Hindari "Down Time" yang Lama
Pada modernisasi apa pun, downtime (penghentian tiba-tiba alat produksi karena kerusakan atau maintenance) akan selalu muncul. Dalam industri berskala besar, ditambah semakin maju teknologinya, semakin lama juga downtimenya. Kami menyarankan untuk selalu punya rencana jangka panjang, menggunakan alat tambahan yang kompatibel, dan menyiapkan downtime secara berhati-hati.
Untuk meminimalisasi downtime, operator harus memastikan bahwa teknologinya sudah ter-update dengan versi yang paling mutakhir, karena versi yang baru selalu mencakup perbaikan pada bug (error pada sistem) dan peningkatan pada sistem keamanan pun yang sudah diperkuat.
Alat dari HIMA dan versi baru dari sistem operasi kami dapat diimplementasikan tanpa harus menghentikan produksi. Jika Anda menggunakan sistem yang saling terhubung, solusi dari kami ini memungkinkan Anda untuk dapat menggantinya kapan saja, sistem yang lama juga dapat langsung terintegrasi dengan baik dan aman dengan yang baru.
3. Dapatkan Tenaga Ahli yang Tepat
Modernisasi membutuhkan para ahli. Dengan begitu banyak hal yang harus dipikirkan, bantuan dari para insinyur dan konsultan yang terbaik memastikan kalau proses produksi sudah lancar dan efisien. Misalnya, dimulai dengan SIS itu sendiri: apakah pemeriksaan berkala Anda bisa memberitahu mana perangkat yang masih bisa digunakan?
Apakah Anda tahu sudah berapa lama alat-alat tersebut digunakan? Apa persyaratan penting dan langkah awal untuk menjalankan hal tersebut? Jika Anda kesulitan menjawab semua pertanyaan di atas, maka carilah bantuan seorang ahli.
Menemukan ahli yang dapat membantu proses transisi yang lancar dan kompatibel dapat membantu meminimalisirkan munculnya downtime. Ada beberapa teknologi yang bisa memberikan solusi dari masalah dan pemasangan secara online, hal tersebut bisa mengurangi downtime yang banyak.
Adakan Kursus dan Pelatihan untuk Produksi yang Futuristik dan Modern.
Selama bertahun-tahun, sektor industri lain sudah mengubah sistemnya. Pandemi COVID-19 sebenarnya hanya menjadi faktor perangsang akan terjadinya perubahan tersebut . Ingatlah selalu bahwa relevansi adalah raja dalam industri apapun. Mengikuti semua standar yang baru akan menempatkan Anda pada posisi yang baik untuk proses modernisasi apa pun. Simpan dan kumpulkan semua dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem Anda dan kembangkan strategi jitu dan sesuai untuk mencapai tujuan besar Anda.