Liputan6.com, Jakarta - Untuk memperingati Hari Jantung Sedunia pada 29 September nanti, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) bersama Bunga Citra Lestari (BCL) akan mengadakan konser amal bertema Use Heart to Beat Heart Disease. Konser ini akan digelar secara virtual dan ditujukan untuk membantu biaya operasi anak-anak yang memiliki kelainan jantung bawaan di Indonesia.
Konser ini dibuat sebagai bentuk kepedulian BCL terhadap anak-anak dengan penyakit jantung bawaan, terutama mereka dari keluarga tidak mampu. Mohammad Ikhsan Doddyansyah, selaku manajer BCL mengatakan, pelantun Kecewa ini segera menyambut baik ajakan kolaborasi konser amal dari YJI.
"Bunga memang selalu punya program yang ingin selalu bisa membantu orang, menginspirasi dan meningkatkan awareness, apalagi banyak juga dari kita yang sering melupakan kesehatan jantung. Apalagi di masa pandemi, semua orang butuh dibantu, apa yang bisa kita bantu, kita akan bantu," ungkap Doddy dalam konferensi pers virtual YJI, Jumat (25/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Doddy juga menyebut bahwa Pihak BCL telah mempersiapkan konser amal dengan matang dan ingin memberikan yang terbaik. Seluruh pendapatan dari penjualan tiket konser virtual akan didonasikan melalui YJI. Selain itu, BCL juga akan menggalang donasi tambahan secara interaktif dan akan dibuka selama konser berlangsung.
Konser yang diperkirakan berdurasi selama 1 jam ini akan digelar pada Selasa, 29 September 2020, pukul 20.00 WIB, di mana BCL akan membawakan 9 buah lagu secara virtual. Konser amal itu juga akan menghadirkan Vidi Aldiano, dan Duta Yayasan Jantung Indonesia, Mikha Tambayong sebagai bintang tamu. Tiket konser dapat dibeli melalui www.detik.com/bclconcert. Ada dua kategori tiket donasi, yaitu donasi reguler seharga Rp75 ribu dan donasi VIP seharga Rp250 ribu
Dalam konferensi pers, Mikha Tambayong juga mengaku sangat bersemangat menyambut acara penggalangan dana ini. Mengemban tugas sebagai duta YJI selama dua tahun terakhir membuat Mikha sadar betul tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung. Menurutnya, konser amal ini juga menjadi wadah yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membantu anak-anak penyintas kelainan jantung untuk mendapatkan hak hidup mereka kembali.
"Waktu itu saya berkesempatan bertemu dengan anak-anak dengan penyakit jantung bawaan, saya mendengar langsung dari mereka, ada (anak) yang masih kecil banget, saya bertemu orangtuanya juga dan tanya langsung pengalamannya, dan luar biasa sekali ternyata bantuan dai YJI itu sangat membantu dan mengubah kehidupan mereka," ujarnya.
Baginya, penggalangan dana ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan berdonasi melalui pembelian tiket konser amal virtual untuk membantu anak-anak tersebut. "Buat saya ini adalah suatu tindakan yang kecil, tapi bisa mengubah hidup mereka. Saya juga bertemu dan bertanya langsung, ternyata buat mereka operasi jantung itu adalah segalanya," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Penyakit jantung (kardiovaskular) masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung telah memakan korban sebanyak 17,9 juta orang setiap tahunnya. Di Indonesia, penyakit jantung juga masih menjadi penyebab kematian tertinggi. Maka, mereka yang tidak memiliki biaya pengobatan akan memiliki kesempatan hidup lebih sedikit pula.
Selama hampir 40 tahun YJI didirikan, mereka telah melakukan banyak kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan jantung. Kegiatan itu, misalnya mengadakan pemeriksaan jantung keliling, memberi edukasi ke sekolah-sekolah tertentu, termasuk berkegiatan amal untuk membantu biaya operasi anak-anak pengidap penyakit jantung bawaan dari keluarga kurang mampu.
"Sudah 2000 anak yang kami bantu, dan kita bisa lihat mereka sudah bisa menikmati hidup seperti anak-anak normal. Kalau tidak ada operasi jantung, mereka tidak bisa bermain dengan teman-teman seusianya, karena mereka lebih cepat lelah," kata Esti Nurjadin, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI).
Terlebih di masa pandemi, Esti menyebut jika anak pengidap jantung bawaan dan koroner terinfeksi COVID-19, kemungkinan besar beban penyakit itu akan lebih berat dibandingkan mereka yang tidak mengidap masalah jantung. Untuk itu, YJI terus bergerak untuk membantu mereka meski di tengah pandemi seperti menyelenggarakan konser amal virtual ini.
YJI mengakui tidak memiliki target yang muluk dari penggalangan dana itu. Tetapi Esti mengatakan, pihaknya berharap setidaknya hasil donasi cukup untuk membantu biaya operasi satu anak.
"Biaya operasi satu anak butuh sekitar Rp120 juta, tapi belum termasuk jika ada komplikasi. Paling tidak kita bisa operasi minimal satu anak, dan tahun ini ada 30 waiting list operasi yang tertunda akibat Covid," imbuhnya. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement