Sukses

Kisah Orang-Orang yang Putuskan Keluar dari Zona Nyaman

Salah satunya memutuskan meninggalkan zona nyaman karena ada pengingkaran nilai hidup setiap harinya.

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan keluar dari zona nyaman tentu bukan perkara mudah. Konteksnya pun bisa sangat beragam, termasuk meninggalkan pekerjaan yang sudah terlanjur nyaman dilakukan.

Hal itu terungkap dalam acara PechaKucha Night Jakarta Volume 42 bertema "Leap of Faith" yang selenggarakan lewat kanal YouTube Maverick, Jumat, 25 September 2020. Dalam sesinya kali ini, sederet pihak pun bercerita bagaimana mereka mendobrak zona nyaman masing-masing.

Figur yang dihadirkan juga beragam. Mulai dari kisah seorang seniman visual bernama Rato Tanggela. Besar dengan jiwa seni yang kental membuat Rato mendambakan karier sebagai pekerja seni.

Awalnya, Rato meniti karier sebagai seniman di salah satu stasiun televisi. Meninggalkan zona nyaman dan kestabilan adalah keputusan yang membutuhkan modal keberanian.

Melalui pertimbangan masak, Rato akhirnya berhenti dari kantor pertamanya untuk memenuhi karier impian sebagai pekerja seni penuh waktu.

"Gue harus keluar dari sini (zona nyaman) dan menggunakan talenta yang gue miliki untuk dikembangkan lebih besar lagi. Di situ gue bisa punya banyak waktu dan gue bisa menggambar-gambar," ujar Rato yang menyebut karyanya sempat ditampilkan di ajang musik Soundrenaline.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Content Creator

Pembicara kedua adalah duo content creator yang gemar menyebarkan energi melalui tarian. Mereka adalah Natya Shina dan Rendy Pritananda.

Natya sempat menjalani karier sebagai jurnalis, sedangkan Rendy bekerja di sebuah perusahaan IT. Mereka berdua memutuskan mendalami passion bersama, yaitu seni tari. "Dalam dua tahun kami memperoleh satu juga subscriber di YouTube," ujar Natya.

Pembicara lainnya adalah Wisnu Kumoro. Ia pernah jadi pegawai negeri sipil (PNS) di sebuah kementerian. Namun, Wisnu memutuskan untuk mengikuti kata hatinya dan banting setir jadi content creator.

"Kenapa saya keluar dari PNS? Karena adanya akumulasi dari kejadian-kejadian kecil yang saya alami setiap hari. Terjadi pengingkaran-pengingkaran nilai dalam hidup saya," ujar Wisnu.

Kondisi ini berbeda dengan pembicara lain, Dina Dellyana, dosen sekaligus musisi. Dina justru mengemban multiprofesi dan tetap bisa menyeimbangkan hidupnya dan menikmati berbagai kegiatan.