Sukses

Sopir Truk Punya Dapur Ajaib di Kendaraannya, Bisa Masak dari Pizza sampai Makanan Penutup

Sejak masak sendiri di kendaraannya, sopir truk ini terdorong makan makanan lebih sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Sekilas, truk yang dikendarai Yu Dahai terlihat sama dengan kendaraan serupa lainnya. Tapi, bila diamati lebih dekat, sang sopir truk memanfaatkan sedikit ruang di dalamnya untuk diubah jadi 'dapur ajaib'.

Ia dapat memanggang roti, menyajikan ikan bakar, memasak pizza, bahkan makanan penutup yang semuanya dibuat dengan memanfaatkan space di kursi penumpang truk yang dikendarainya. Yu memang menghabiskan waktu hampir 24 jam di dalam kendaraan tersebut setiap harinya.

Dalam beberapa waktu, ia pun akan tidur di dalam truk dengan alas dan selimut seadanya. Setelah berkendara selama berjam-jam, Yu tetap berusaha memasak makanan sebaik mungkin untuk dikonsumsi sendiri.

"Makanan yang dijual di tempat istirahat sering kali sangat mahal dan tak sesuai selera saya. Kadang malah tak akan ada penjual makanan sama sekali bila sedang menempuh rute di daerah terpencil. Makanya saya mulai masak sendiri di dalam truk," katanya dilansir dari South China Morning Post, Sabtu (26/9/2020).

Yu biasanya akan belanja berbagai bahan makanan seminggu sekali dan menaruhnya di dalam freezer portabel di dalam truk. Juga, terdapat wadah penyimpan semua bumbu yang diperlukan untuk memasak.

Ia mengatakan, umumnya sopir truk hanya makan dua kali sehari, yakni pagi dan malam hari. Di beberapa kesempatan, Yu bahkan berbagi masakannya dengan sopir truk lain.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jenis Makanan Paling Susah Dimasak

Satu sajian, kata sopir truk asal Tiongkok itu paling cepat disiapkan selama 20 menit. Yu biasanya akan menyontek resep di internet, dan mengakui bahwa makanan penutup adalah sajian paling sulit untuk dibuat.

"Saya ingin belajar membuat banyak hal, hanya saja tak tahu caranya. Makanan penutup adalah jenis sajian yang paling ingin saya kuasai, tapi tak ada yang mengajari saya," ucapnya.

Yu mulai mengunggah video kesehariannya, termasuk memasak, sejak tahun lalu untuk menemukan teman berbicara. Tak hanya mendatangkan jutaan pengikut di media sosial, kegiatan ini pun jadi dorongan untuk makan makanan lebih sehat.

"Sebelum masak sendiri di dalam truk, saya hanya makan sekali dalam sehari. Itu tentu tak baik untuk tubuh saya. Tapi, sekarang saya makan dua kali apa pun yang terjadi. Memasak tak sesulit itu. Tergantung apa yang ingin Anda buat," ujarnya.

Yu berencana tetap mengunggah video memasaknya di media sosial dan berharap bakal ada modifikasi desain truk untuk mempermudah prosesnya di masa mendatang. "Saya bisa melakukan apa yang saya lakukan sekarang karena melakukan beberapa modifikasi sendiri," tutupnya.