Sukses

Tak Bisa Pulang ke Bali, Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Baru Sadar Arti Menghargai

Masa pandemi masih menjadi penghalang Puteri Indonesia Lingkungan 2020 untuk kembali ke rumahnya di Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 telah membuat banyak dari mereka yang jauh dari anggota keluarga harus menahan rindu. Salah satu di antaranya adalah Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati yang belum dapat pulang ke kampung halamannya di Bali.

Kendati kerinduan akan rumah begitu dalam, Ayu, begitu ia akrab disapa, memiliki cara tersendiri untuk mengatasi hal tersebut. Perempuan berusia 23 tahun ini sempat berbagi cerita melalui akun Instagram pribadinya.

Potret yang dibagikan Puteri Indonesia Lingkungan 2020 menampilkan dirinya tengah berpose di lorong dengan di kiri-kanan terdapat pilar yang dibalut batu alam. Ayu tampil dalam balutan terusan selutut yang penuh corak dan dibalut nuansa cokelat.

Tampilan kasualnya dilengkapi dengaan membawa tas warna senada dan sandal jepit, sedangkan rambutnya ditata rapi. Ia berpose dengan satu tangan diletakkan di dahi dan tersenyum manis ke arah kamera.

"Kangen rumah tapi belum bisa pulang.. Jadi pagi-pagi mumpung lagi sepi, langsung ganti daster dan sendal jepit, lari turun ke taman cuma buat menghirup udara segar dan nyari sinar matahari. Anggep aja lagi di Bali," tulis Ayu.

Puteri Indonesia Lingkungan 2020 itu melanjutkan, baru menyadari betapa langka dan berharganya hal-hal yang dahulu ia sempat anggap remeh. Begitu pula ketika pandemi, seluruh dunia dapat berubah secara tiba-tiba.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Banyak Pelajaran

Ayu juga menulis, bagaimana banyak yang berpikir hidup berlimpah adalah hidup yang kaya, posisi dengan gaji yang baik, dan rekening bank yang mampu untuk membeli semua yang diinginkan. Begitu pula dengan kemewahan barang-barang mahal.

"But look how little they matter now.. We'd give them all up for things we used to enjoy for free and take for granted; our freedom, our physical and mental wellness and our loved ones (Tapi lihat betapa kecilnya mereka sekarang. Kita akan menyerahkan semuanya untuk hal-hal yang dulu kita nikmati secara gratis dan anggap remeh; kebebasan kita, kesehatan fisik dan mental kita dan orang yang kita cintai)" lanjutnya.

Ayu mengungkapkan, saat ini bernapas dengan bebas adalah sebuah kemewahan, termasuk berada di rumah dan bersama keluarga hingga memeluk teman. Begitu pula dengan hidup saat ini juga jadi sebuah kemewahan.

"Inilah saatnya kita menyesuaikan kembali perspektif kita dan menerima pelajaran sulit yang coba diajarkan kehidupan kepada kita. Hidup kita hanya dipinjam kepada kita, dan dapat diambil kembali pada waktu tertentu," tambahnya,

Ia turut menekankan dengan memberi banyak cinta kepada orang lain juga diri sendiri. Hal terpenting adalah menghargai setiap kecil kegembiraan dalam hidup.