Sukses

Jepang Inginkan Orang Bekerja dari Taman Nasional yang Indah

Taman-taman di Jepang menyediakan tempat untuk bekerja dengan suasana alam.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai inovasi maupun cara dilakukan untuk menggaet wisatawan, tak terkecuali Jepang. Saat ini sejumlah taman nasional di Jepang rupanya juga beradaptasi dengan cara memikat pekerja kantoran kembali ke alam dengan memperkuat akses internet.

"Kami ingin orang-orang terlibat dalam pekerjaan jarak jauh sambil bersantai di lingkungan yang jauh dari kehidupan sehari-hari mereka seperti biasanya," kata seorang pejabat di hotel resor Kyukamura Kishu Kada di Taman Nasional Setonaikai, seperti dikutip dari Japan Times, Selasa, 29 September 2020.

Beberapa taman nasional yang menerapkan program ini termasuk Setonaikai, taman nasional terbesar di Jepang. Taman nasional ini terkenal dengan desa nelayannya, Aso- Kuju yang terkenal dengan gunung berapi, dan Nikko, taman hutan di lereng gunung.

Taman nasional sendiri diberi tugas untuk menentukan bagaimana menyambut pekerja jarak jauh yang baru. Beberapa di antaranya mendirikan kamar hotel yang tersedia untuk beberapa jam sekaligus sebagai tempat kerja yang bisa disewa, dilansir dari Insider, Selasa, 29 September 2020.

Sementara taman nasional yang lainnya membangun workstation di tengah hutan, menggunakan tenda, pembangkit listrik portabel, dan perangkat hotspot WiFi. Stasiun kerja "alami" sementara ini disiapkan dan dibongkar oleh staf resor taman nasional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Program Kerja

Taman nasional  juga menyediakan makanan bagi para pengunjung agar mereka fokus pada pekerjaan dan waktu luang mereka. "Kami ingin menawarkan sebuah rencana di mana para tamu dapat bekerja di pagi hari dan menikmati kegiatan seperti trekking dan kano bersama keluarga mereka di sore hari," kata pejabat hotel.

Program "kerja" baru diterapkan oleh Resor Taman Nasional Jepang, yang mendorong warga untuk mengambil liburan kerja mereka di taman yang indah dekat dengan rumah. Hal itu untuk menghindari potensi penyebaran COVID-19.

Program ini tersedia sebagai uji coba dari April hingga Juli 2020 dan diterima dengan baik oleh publik. Program itu kembali diumumkan ke publik pada September 2020.