Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Japan Airlines (JAL) telah secara resmi membuang sapaan 'Bapak dan Ibu' pada penumpangnya. Sebagai ganti, melansir laman South China Morning Post, Rabu (30/9/2020), pihaknya merangkul istilah gender netral selama pengumuman dalam penerbangan dan bandara.
Mulai 1 Oktober 2020, JAL akan menghapus ekspresi yang didasarkan pada dua jenis seks dan menggunakan sapaan ramah gender, seperti selamat pagi dan selamat malam, ungkap juru bicara maskapai. Dalam bahasa Jepang, ungkapan yang umumnya digunakan sebagai pengumuman semacam itu sebenarnya sudah gender-neutral.
Kendati demikian, penggunaan kebijakan tersebut belum sepenuhnya berlaku untuk bahasa lain. Keputusan ini pun dicatat jadi langkah pertama bagi maskapai besar asal Jepang dengan Japan Airlines sebagai pioneer. Sementara, juru bicara ANA Holdings mengatakan, pihaknya akan mempelajari masalah tersebut berdasarkan komentar pelanggan.
Advertisement
Baca Juga
Pernikahan sesama jenis sendiri belum diakui secara hukum di Jepang. Tapi, pemerintahnya telah secara bertahap memperluas perlindungan hak bagi penduduk yang merupakan lesbian, gay, biseksual dan transgender dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, Japan Airlines telah menjalankan uji coba penerbangan LGBT Ally Charter untuk pasangan sesama jenis dan keluarga mereka. Juga, sudah mengubah aturan untuk memberi tunjangan pada pasangan dan keluarga pasangan sesama jenis.
Meski Jepang relatif toleran terhadap homoseksualitas, nyatanya belum ada perlindungan hukum khusus untuk kaum gay. Populasi LGBTQ Jepang telah berkampanye untuk pengakuan lebih besar dari pemerintah, beberapa tahun terakhir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengembangan Kebijakan
Selain perubahan kebijakan sapaan, Japan Airlines terus mengembangkan aturan operasional perusahaan dari banyak sisi. Yang belum lama terkuak, yakni pembebasan pemakaian rok pendek dan sepatu hak tinggi oleh para awak kabin.
Kebijakan tersebut telah berlaku sejak 1 April 2020. "Ini jadi pertama kali maskapai mengenalkan celana panjang dan menyediakan pilihan tambahan untuk alas kaki," kata juru bicara JAL, menurut laporan The Independent UK.
Terdapat sekitar enam ribu pramugari yang bekerja untuk JAL. Karena kebijakan tersebut, mereka kini bisa memilih alas kaki terbaik sesuai kebutuhan selama melayani penumpang.
Advertisement