Liputan6.com, Jakarta - Jennifer Lopez nyatanya tahu satu-dua hal tentang tas. Publik melihat sang penyanyi tampil dengan memegang Birkin six-figure, terkadang bahkan menggunakannya untuk membawa barang-barang ke pusat kebugaran.
Tapi, JLo, begitu sapaan akrabnya, sudah lama mendambakan sesuatu yang lebih hands-free. Jadi, mengutip dari Vogue, Jumat (2/10/2020), untuk kolaborasi barunya dengan Coach, ia mengembangkan keterampilan membuat desain tas sendiri.
Karyanya, Tas Hutton, dibanderol seharga 495 dolar Amerika (Rp7,4 juta) dan hadir dalam bentuk persegi panjang klasik. Namun, dengan kombinasi utilitas saat bepergian dan semir menawan, aksennya sangat kental mengadopsi gaya Jennifer Lopez.
Advertisement
Baca Juga
Tas bermaterial kulit sapi ini dilengkapi panel depan berwarna merah jambu Pepto, alas cokelat coklat, dan trim python merah. Plus, tas ini menawarkan aksen bebas genggaman tangan lewat kehadiran rantai emas, fitur yang menurut JLo penting untuk tugas hariannya.
"Tas apa pun yang bisa saya letakkan di bahu dan membiarkan tangan saya bebas, itu adalah cinta pada pandangan pertama bagi saya. Jadi, saya hanya ingin tas Jennifer Lopez Hutton terasa seperti saya," katanya. "Glam dan keren."
Dalam kampanyenya, tas ini dikesankan serbaguna. Di sana, Jennifer Lopez berpose santai dengan hoodie crop, atau memakainya secara crossbody saat duduk di samping trailer, membaca naskah dengan celana kulit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penantian Panjang Jennifer Lopez
Bagi Jennifer Lopez, kolaborasi ini terasa seperti penantian panjang. Kendati baru mulai resmi bekerja dengan Coach pada November 2019, pelantun lagu On the Floor ini ternyata selalu jadi penggemar merek tersebut.
Kecintaannya bahkan dapat ditelusuri kembali ke video musik di awal 2000-an. Dalam visual untuk lagu 2002-nya All I Have, Coach membuat penampilan penting saat JLo mengemasi barang-barangnya di apartemen yang ditinggali bersama kekasih fiksinya, LL Cool J.
Dalam keadaan terengah-engah di New York, JLo berjalan keluar di salju mengenakan sepatu bot stiletto, sambil membawa koleksi lengkap tas dan koper Coach. Semua item tersebut dicetak dalam monogram C tebal nan khas.
"Saya ingat punya semua koper di tangan saya dan air mata mengalir di wajah saya," ujarnya. "Itu adalah momen yang sangat berkesan di New York dan saya pikir itulah mengapa Coach sangat berperan. Ini adalah merek (asal) New York dan benar-benar merangkul identitas itu."
Advertisement